
Maruli Tampubolon

iniSURABAYA.com – Penyanyi Maruli Tampubolon di tengah kesibukannya sebagai pengacara akhirnya bisa merilis dua lagu sekaligus di penutupan tahun 2020 ini. Dua karya terbarunya itu berjudul ‘Never Stand Alone’ dan ‘Silent Night’.
Untuk penggarapan projek musiknya ini Maruli menggandeng sederet musisi papan atas Indonesia seperti Andi Rianto, Dennis Nussy, Rayendra Sunito, Andre Dinuth, dan Bonar Abraham.
Selain itu, hadir pula Group Vocal Renewal dan Choir Melody Bali Voice untuk mendukung penyelesaian komposisi tersebut.
Lagu ‘Never Stand Alone’, menurut Maruli, berkisah tentang bagaimana ketika manusia menghadapi cobaan. “Saat itulah kita harus mendekatkan diri pada Tuhan karena dengan keimanan kita, kita dapat menghadapi masalah itu bersama Tuhan yang berdiri bersama kita,” tegasnya.
Maruli menekankan bahwa kekuatan seseorang bukanlah pada yang bersangkutan melainkan hanya ada pada Tuhan. “Karena itu, keimanan kita lah yang hanya tertuju kepada Tuhan. Jangan takut bila kita lagi ada masalah dan problematika kehidupan, Tuhan selalu berserta kita,” katanya.
Maruli menyatakan bahwa lagu itu dirilis untuk memberi energi kasih, energi cinta di tengah pandemi Covid-19 dan berbagai macam mulitdimensi permasalahan kehidupan yang dinamis yang sedang dirasakan sepanjang tahun 2020.
“Sekarang yang kita perlukan adalah energi kasih dan cinta. Itu maknanya. Judulnya ‘Never Stand Alone’, kita tidak sendirian karena Tuhan Allah berserta kita,” imbuhnya.
Penyanyi kelahiran Jakarta, 26 Maret 1987 ini mengisahkan lagunya universal dan untuk dinikmati semua masyarakat. “Kalau disenangi masyarkat dunia internasional itu sebuah bonus. Namun fokus saya untuk kehidupan kebangsaan di Indonesia yang harmonis, sejahtera, saling gotong royong, tepo seliro, saling menghormati antara kita umat manusia. Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu yaitu satu tumpah darah, satu bahasa dan satu bangsa, Indonesia,” cetusnya.
Meski begitu diakui, lagu yang aransemen musiknya digarap Dennis Nussy, Rayendra Sunito, Andre Dinuth, dan Bonar Abraham itu memang dibikin dalam bahasa Inggris. “Karena ini lagu untuk semua umat manusia,” ujarnya.
Maruli menyatakan bahwa menggarap karya di tengah pandemi Covid-19 yang membatasi jarak dan interaksi sangat lah tidak mudah.
“Projeknya kita sudah mulai awal pandemi tapi terbentur soal kapan bikin video klipnya. Video klipnya sendiri baru selesai beberapa hari lalu. Live recording sudah mulai lama, baru keluarnya sekarang ini karena pandemi,” ujarnya. wid