iniSURABAYA.com – Indonesia bakal memiliki vaksin Covid-19 sendiri hasil inovasi enam institusi di negeri ini. Vaksin Covid-18 Merah-Putih itu ditargetkan mendapatkan izin edar pada 2022.
Menurut Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), ke-enam institusi tersebut adalah Lembaga Eijkman, LIPI, Universitas Airlangga (Unair), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Progres pengembangannya di mana memang kebanyakan dari Vaksin Merah Putih kemungkinan baru bisa digunakan atau mendapatkan izin di tahun 2022,” ungkap Bambang dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (3/2/2021).
Namun, lanjut Bambang, Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair bisa diproduksi secara masal pada 2021. “Masalahnya, adalah pabrik yang akan memproduksi virus,” ujarnya.
Lebih lanjut Bambang memaparkan, saat ini perusahaan farmasi PT Bio Farma baru memproduksi dosis vaksin dari Sinovac dengan platform recombinant dan inactivated virus.
Ini berbeda dengan vaksin merah putih yang dikembangkan Unair. “Universitas Airlangga mengerjakan Adenovirus atau UI dengan DNA mRNA maka mereka akan kesulitan mencari partner apabila Bio Farma baru bisa dengan dua platform,” paparnya
Berdasarkan fakta tersebut, Bambang mengatakan, pemerintah mengajak perusahaan swasta untuk ikut menjadi pengembang Vaksin Merah Putih agar kapasitas produksi vaksin meningkat.
“PT Biotis, Tempo Scan Pasifik, Kalbe Farma dan PT Daewoong. Kami harapkan nantinya pabrik-pabrik tersebut selain bisa meningkatkan kapasitas produksi, juga menambah variasi platform vaksin yang digunakan dalam pengembangannya,” tegasnya. dit/dbs