Ratusan Pelukis Jatim Gelar ‘Demo’ di Kantor Pemprov Usai Dapat Suntikan Vaksin, Saiful : Banyak Teman Seniman Termakan Hoaks

0
697
Seniman lukis dari berbagai daerah di Jawa Timur melakukan aksi melukis on the spot di area Kantor Gubernur Jawa Timur usai mendapatkan suntikan vaksin.

iniSURABAYA.com – Sedikitnya 120 pelukis dari berbagai daerah di Jawa Timur ‘tumplek blek’ di Kantor Pemprov Jawa Timur, Sabtu (13/3/2021). Mulai pagi mereka antre untuk mendapatkan vaksinasi yang dilakukan tim medis dari RS Haji.

Usai mendapatkan vaksin dan sambil menanti jeda selama 30 menit untuk melihat reaksi atas suntikan vaksin, para perupa ini tak mau berdiam diri. Mereka ‘buka bekal’ yang sudah mereka bawa dari rumah, yaitu kanvas dan alat melukis masing-masing.

Para perupa ini memilih titik-titik yang disukai untuk mengekspresikan imajinasi mereka. Tetapi, sebagian besar menggunakan bangunan kokoh Kantor Gubernur Jatim itu sebagai objek lukisan.

Aksi demo melukis on the spot itu berlangsung hingga siang hari. Lukisan itu kemudian diseleksi oleh Heru Tjahjono, Plt Sekdaprov Jatim untuk mendapatkan hadiah khusus dari Pemprov Jatim.

“Lega itu pasti. Karena saya memang sudah sangat ingin bisa dapatkan vaksin. Ini kan upaya kita agar lebih kebal menghadapi corona. Meski setelah ini tetap harus selalu memakai masker,” tegas Saiful Mujib Makruf, Ketua Koperjati Surabaya kepada iniSurabaya.com.

Perupa bertubuh kekar ini tak menepis sempat gelisah saat menanti giliran disuntik vaksin. Sebagai seniman dengan kehidupan yang tidak teratur, Saiful khawatir tensinya tinggi ketika nanti diperiksa tim medis.  

Apalagi, sehari sebelumnya dia sempat kehujanan. “Biasanya saya habis kehujanan itu mandi. Tetapi, kali ini saya nggak berani mandi, khawatir bikin badan nggak enak, malah nggak bisa vaksin. Jadi saya langsung tidur saja,” tegasnya.    

Saiful bersyukur, ketika sampai giliran diperiksa tim medis, tekanan darahnya menunjukkan angka 150 dan dinyatakan masih dalam batas toleransi untuk mendapatkan vaksin.

Ditanya kesannya saat menjalani suntikan vaksin Sinovac, Saiful menandaskan sama sekali tidak sakit. “Masih lebih sakit dicokot (digigit) semut. Karena jarumnya ini kecil sekali,” urainya sambil tertawa.

Saiful juga mengatakan tidak merasakan pengaruh apa-apa pasca suntikan vaksin. “Nggak ada ngantuk atau pengaruh lain. Kebetulan saya juga suka yoga, jadi ya sehat-sehat saja,” ujarnya.

Menurut Saiful, dia mengajak sekitar 26 teman sesama pelukis untuk ikut menjalani program vaksinasi yang dimotori oleh Sanggar Merah Putih dan pasarlukisan.com tersebut.

Selain anggota Koperjati Surabaya, sejumlah seniman yang tergabung dalam berbagai komunitas seperti Komperta (Sidoarjo) maupun Kolcai (Komunitas Pelukis Cat Air) turut serta dalam kegiatan vaksinasi tersebut.

“Memang tak semua yang saya tawari mau ikutan vaksin. Mereka termakan hoaks yang macam-macam di luar,” ujarnya.

Program vaksinasi yang difasilitasi Pemprov Jatim ini mendapat sambutan positif dari kalangan seniman. Pelukis senior Surabaya, Natalini Widhiasi misalnya, mengungkapkan kesannya atas vaksinasi tersebut di akun Facebooknya.

Saya sudah divansin. Terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang telah menyelenggarakan program vaksinasi untuk seniman Jawa Timur. Pelayanan dari panitia dan team medis sangat baik dan berjalan lancar. Terimakasih banyak. Buat saya ada tambahan bonus, yaitu menyusuri dan menikmati halaman dalam, lorong-lorong serta bangunan Kolonial Belanda yang menakjubkan ini, Kantor Gubernur Jawa Timur yang sangat megah, tempat diadakannya acara.” dit

Comments are closed.