iniSURABAYA.com – Menjelang Ramadan dan Lebaran kali ini desainer Lia Afif merilis koleksi terbarunya yang diberi judul ‘Twilight Tide’. Ada 12 koleksi yang disuguhkan desainer asal Jombang ini dengan model yang lebih simple, soft, dan santai.
Menurut Lia Afif, ‘Twilight Tide’ yang berarti ‘Gelombang Malam’ memang merepresentasikan suasana menjelang malam. Karena itu, warna-warna yang digunakan pun selaras dengan suasana tersebut, yaitu biru, cokelat, nude, dan dusty.
“Karena perubahan nuansa senja ke malam ini dipengaruhi cahaya, maka bahan yang saya pakai juga ada warna-warna cerah. Sehingga koleksi ini bisa digunakan untuk suasana Lebaran,” katanya.
Untuk rancangan terbarunya ini, Lia Afif sengaja memberikan permainan cutting lebih sederhana sehingga gaun itu nantinya dapat dipakai untuk suasana ringan.
“Karena Lebaran nanti belum tentu bisa silaturahmi kemana-kemana karena masih pandemi, maka gaun ini sengaja saya buat agar bisa pula dipakai untuk sehari-hari,” paparnya.
Batik masih menjadi ciri khas rancangan Lia Afif. Tetapi pada koleksi kali ini Lia tidak mengkhususkan pada batik dari daerah tertentu.
“Motif batik campur-campur, karena yang saya gunakan adalah warnanya saja. Yang pasti batik yang saya pakai adalah batik tulis dari Jawa Timur,” tegasnya.
Untuk koleksi ‘Twilight Tide’ ini Lia menggunakan siluet A dan I dalam bentuk dress, palaso, long coat, dan outer yang cantik. “Ada yang berbentuk celana, jadi bisa dipakai untuk traveling,” imbuhnya.
Karya Roro Jonggrang
Yang luar biasa dari karyanya ini adalah semuanya diselesaikan dalam waktu empat hari. “Menurut saya amazing karena seperti Roro Jonggrang,” cetusnya sambil tertawa.
Meski begitu, Lia Afif justru merasakan tantangan yang sama seperti saat dia mempersiapkan rancangan untuk event-event seperti sebelum pandemi.
“Saya merasa kangen hectic jelang event, hectic di back stage. Dan kesibukan selama empat hari itu mampu memuaskan kerinduan saya itu,” urai Lia Afif yang beberapa waktu lalu sempat gabung dalam sebuah gelaran Indonesia Hijab Walk di Bandung.
Lia mengaku acara yang berlangsung pada 13-14 Maret 2021 dan diikuti para desainer muslim Indonesia itu jadi obat kangennya pada suasana fashion show luring.
“Itu fashion show pertama saya di tengah pandemi,” tandasnya. Lia bersyukur, di tengah pandemi yang belum juga usai ini dia masih tetap diberi kesehatan dan terlebih lagi masih bisa menuangkan kreasinya jadi karya-karya bagi para penikmat fashion negeri ini. dit