iniSURABAYA.com – Para desainer yang tergabung dalam wadah Etnura Fashion Indonesia turut ambil bagian dalam agenda charity ‘Ramadan Night’ yang digelar Next Management di Surabaya Suites Hotel, Sabtu (1/5/2021).
Ada sembilan koleksi yang diperagakan para finalis Puteri Cilik & Puteri Remaja Jatim 2021 petang hari itu. Busana yang semuanya mengusung konsep dress itu karya tiga desainer kondang Surabaya, yaitu Tikno Wiroyudo, Yusi Marta, serta D Adrian.
“Konsepnya adalah Heritage Indonesia, jadi busana yang kami tampilkan adalah batik khas Nusantara. Karena Etnura memang identik dengan busana etnik,” tegas Tikno kepada iniSurabaya.com.
Menurut Tikno, batik yang dipakai para desainer ini dari berbagai daerah, misalnya dari Pamekasan, Tuban, dan Bojonegoro. “Dan untuk acara ini saya menghadirkan batik dari Jawa Tengah,” ungkap desainer asal Bojonegoro ini.
Mengenai pemilihan warna, Tikno mengaku menggunakan warna cerah dan ‘full color’ agar sesuai dengan karakter anak muda. “Selain full color, juga ada warna-warna umum yang netral sehingga semua usia bisa pakai,” paparnya.
Meski diperagakan di tengah acara ‘Ramadan Night’, Tikno menandaskan, busana karya desainer Etnura ini tidak secara khusus difokuskan penggunaannya untuk bulan Ramadan maupun IdulFitri.
“Semua busana ready to wear dan custom yang bisa dipakai untuk acara sehari-hari. Karena itu tadi ada juga yang ala-ala Jepang,” tuturnya.
Selain busana karya desainer Etnura, acara peragaan busana yang digelar di Café Taman di hotel bintang 4 di pusat Kota Surabaya itu juga menyajikan koleksi pribadi peserta yang dominan warna putih.
“Ramadan kan identik dengan kesucian. Maka baju-baju yang dipakai Puteri Cilik tadi memakai koleksi berwarna putih,” tutur Tikno.
Tikno menyatakan rasa bangganya bisa ikut ambil bagian di acara ‘Ramadan Night’ tersebut. “Kami para desainer Etnura tentu senang dan bangga karya kami bisa dikenakan para finalis di ajang pencarian bakat yang bergengsi di Indonesia ini,” cetusnya. dit
