Telkom Dorong Penyandang Disabilitas Netra Gunakan Teknologi Digital untuk Berwirausaha, Dadi Ahdyan: Mereka Sangat Adaptif dan Mahir IT

Meski punya keterbatasan indera mata, penyandang disabilitas Netra ini bisa memanfaatkan pendengaran mereka untuk ‘membaca’ pesan-pesan dan program yang ada di gawai mereka untuk menjalankan usaha.

iniSURABAYA.com – Komunitas Mata Hati bersama USAID menggelar kegiatan Pelatihan IT Memanfaatkan e-Commerce dan Media Sosial untuk Difabel Netra di Gedung Wanita Chandra Kencana Surabaya (Senin-Rabu, 21-23/6/2021).

Setelah mendapatkan pelatihan, peserta diharapkan bisa melakukan usaha secara mandiri menggunakan e-commerce yang pas dan sesuai buat mereka.

Bacaan Lainnya

Saat ini kegiatan yang diikuti 20 peserta tersebut semuanya adalah difabel netra. “Kegiatan ini berkelanjutan dan akan menjangkau penyandang netra lainnya. Masih banyak yang waiting list,” kata Dian Eka Riani, Humas Komunitas Mata Hari (KMH) kepada iniSurabaya.com.

Perempuan yang akrab disapa Eka ini menyatakan, pelatihan ini tidak hanya untuk penyandang netra. “Kami juga akan ajak penyandang disabilitas lainnya mendapat kesempatan mengikuti pelatihan ini,” ungkapnya.

Menurut Eka, target lain dari kegiatan KMH adalah penyandang tuna daksa. “Tetapi yang memberi pelatihan tetap dari penyandang netra. Komunikasinya pakai bahasa isyarat,” urainya.  

Sebanyak 20 peserta difabel ikut pelatihan yang diadakan Komunitas Mata Hati dan USAID.

Sementara Dadi Ahdyan Ardiwinata dari Community Development Centre Telkom Regional V Divisi Bali Nusra menyatakan, Telkom terus memberikan pelatihan dan binaan pada kalangan UMKM, termasuk penyandang disabilitas.

“Kami sudah meluluskan 20.000 peserta. Dari jumlah itu ada yang penyandang disabilitas. Kami mendorong mereka (penyandang disabilitas agar punya kesempatan yang sama dengan lainnya,” papar Dadi.

Dadi mengingatkan bahwa digitalisasi membuka kesempatan siapa pun untuk menjadi pelaku pasar digital. “Meski fisik mereka ada kekurangan, mereka punya kelebihan di sisi lain. Faktanya penguasaan mereka terhadap teknologi digital lebih baik daripada yang tidak disabilitas,” tandasnya.  

Karena itu pula, Dadi sangat berharap melalui pelatihan tersebut kalangan difabel netra ini bisa lebih sukses berwirausaha. “Kami ingin produk mereka bisa masuk toko online. Jangan salah, fisik hanya keterbatasan kecil. Mereka sangat adaptif dan mahir IT!” tegasnya.

Untuk itu, kata Dadi, pihaknya terus mendukung melalui kegiatan-kegiatan pelatihan dalam upaya pemberdayaan kaum difabel ini. “Ruang inklusi terus dikembangkan kepada masyarakat dan sekolah,” imbuhnya.

Melalui Bina Lingkungan, lanjut Dadi, Telkom bisa memberi fasilitas kepada para difabel netra yang serius berwirausaha. Mulai dari penyediaan perangkat IT hingga hibah kepada pelaku wirausaha yang sudah menemukan passion-nya. dit

Pos terkait