3 Kunci Utama Bangun Wirausaha, Yasa Singgih: The Power of ‘Kepepet’ Bikin Usaha Yasa Singgih Berkembang Selama 10 Tahun

0
614
Yasa Singgih, Co-Founder & CEO Fortius aik turunnya bisnis adalah hal biasa. Namun jika seorang entrepreneur memiliki integritas yang baik maka peluang bisnis selalu datang

iniSURABAYA.com – Yasa Singgih, Co-Founder & CEO Fortius, salah satu prinsip awal dalam membangun bisnis adalah dengan menjunjung tinggi kepercayaan orang pada bisnis kita.

Integritas adalah nilai yang harus dibangun. Menurut Yasa, naik turunnya bisnis adalah hal biasa, namun jika seorang entrepreneur memiliki integritas yang baik maka peluang bisnis selalu datang.

Hal tersebut diungkapkan Singgih di forum webinar dengan tema Menjadi Entrepreneur Sukses yang digelar dalam rangkaian pendaftaran Diplomat Success Challenge (DSC) ke-12.  

Bicara tentang pengalamannya membangun bisnis, Yasa Singgih telah membangun bisnis sejak usia 16 tahun dengan niat untuk mandiri karena tuntutan keluarga yang saat itu masih hidup dalam kekurangan.

Dia sadar bahwa keluarganya tidak memiliki latar belakang bisnis, sehingga dengan modal nekat Singgih pun memulai bisnisnya dari bawah.  

“Saat usia 16 tahun saya memulai bisnis dengan sederhana. Hanya jual beli barang-barang yang saya dapat dari pasar. Namun, ternyata the power of ‘kepepet’ ini bisa menciptakan bisnis yang konsisten dan kini sudah berkembang selama 10 tahun,” kenang Yasa.

Lain dengan Keenan, menurut Yasa untuk menjadi entrepreneur setidaknya ada tiga kunci yang dibutuhkan, yaitu:

1. Keberanian: Untuk memulai memang butuh keberanian. Namun untuk mengembangkan bisnis keberanian saja tidak cukup, tetap harus ada rencana bisnis yang solid agar bisnis berkelanjutan
2. Strategi: Pengetahuan yang memadai dibutuhkan sebagai dasar mencapai tujuan. Maka dari itu, jika ada pemahaman bahwa pendidikan atau sekolah tidak diperlukan untuk membangun bisnis, hal ini adalah anggapan yang keliru menurut Yasa. Bagaimanapun juga pendidikan dan pengetahuan merupakan modal awal dalam merancang bisnis yang baik.
3. Konsistensi: Ketekunan dalam menjalankan usaha sangat diperlukan. Jika ingin melakukan ekspansi atau diversifikasi bisnis, dapat dilakukan setidaknya 5 tahun setelah konsisten menekuni 1 industri. Usahakan juga diversifikasi bisnis ke industri yang masih satu DNA dengan core business.

Banyaknya kesalahan yang dilakukan di saat awal merintis usaha menjadi pembelajaran yang berharga bagi Yasa. Salah satunya ia menekankan juga pentingnya menguasai pengetahuan finansial sebelum terjun ke dunia bisnis.

Kesalahan dan kerugian terbesar dalam bisnis justru datang karena ketidaktahuan pemilik bisnis dalam membaca laporan keuangan.

Model Strategi Marketing yang Terbaik
Bicara mengenai strategi marketing, tentunya setiap industri memiliki strategi masing-masing. Namun, baik Keenan mapun Yasa sepakat bahwa strategi marketing yang baik adalah yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi target market.

Pertanyaan selanjutnya, apakah produk kita menjawab atau memecahkan masalah tersebut? Untuk itulah dalam awal membangun usaha, setiap entrepreneur tidak boleh hanya sekadar berani memulai, tapi juga harus memiliki proses perencanaan yang matang agar produk ataupun jasa yang dimiliki dapat segera memenuhi permintaan pasar (market fit).

Dengan strategi marketing yang baik akan tercipta model bisnis yang baik pula. Dalam tahapan bisnis seperti inilah investor akan dengan lebih mudah melirik bisnis kita.

Terkait dengan masih merebaknya pandemi saat ini, salah satu strategi marketing yang wajib dilakukan bagi bisnis baru adalah strategi untuk adaptif dan jeli meraih peluang.

Gunakan jalur distribusi dan promosi secara daring dengan optimal. “Gunakan cara pemasaran ini agar skala jangkauan pasar bisa lebih luas,” pesannya. wid

Comments are closed.