Ingin Tahu Kualitas Udara di Surabaya? Simak Langsung Lewat Aplikasi Ini

Aplikasi Nafas

iniSURABAYA.com – Pencemaran udara menjadi bahaya laten global yang tidak surut, termasuk bagi masyarakat Indonesia. Di sisi lain, dengan adanya pandemi, kegiatan luar ruangan terutama olahraga makin diminati masyarakat.

Masyarakat pun harus bijak merencanakan waktu dan durasi terbaik dalam beraktivitas di luar ruangan secara aman.

Bacaan Lainnya

Nafas, sebuah aplikasi pemantauan data kualitas udara lokal, hadir guna membantu masyarakat untuk mengetahui tingkat polusi udara di suatu lokasi, sehingga bisa memilih waktu tepat untuk berkegiatan di luar rumah dan memastikan kesehatannya tetap terjaga.

Kini, nafas resmi berekspansi jaringan sensor kualitas udara di Bandung dan Surabaya. Terdapat lima sensor udara ditempatkan di Bandung dan empat di Surabaya.

Dengan tambahan ini, total terdapat hampir 130 sensor udara Nafas yang beroperasi termasuk di Jabodetabek, Bali dan Yogyakarta. Setiap sensor dapat memberikan data kualitas udara secara real-time bagi pengguna melalui aplikasi.

Dengan jaringan sensor yang terpasang, diharapkan kualitas udara ini bisa dipakai publik dengan baik menggunakan aplikasi yang mudah dipakai dan dibaca.

Bandung yang sering dianggap sebagai kota dengan udara bersih, nyatanya laporan terbaru Indeks Kualitas Udara berjudul ‘Polusi Udara di Indonesia dan Dampaknya terhadap Angka Harapan Hidup’ memaparkan bahwa Paris van Java ini justru kota kedua di Indonesia dengan dampak polusi terbesar terhadap kesehatan masyarakat.

Di sisi lain, Surabaya juga merupakan kota metropolitan di Jawa yang padat dengan kendaraan bermotor, sehingga berkontribusi terhadap polusi udara yang signifikan. 

“Merupakan misi Nafas sejak awal untuk terus berekspansi ke kota-kota besar di Indonesia untuk memastikan data kami dapat diakses dan memberikan manfaat untuk setiap individu di Indonesia,” ujar Nathan Roestandy, Co-Founder dan CEO Nafas.

Dia menambahkan, kehadiran Nafas di Bandung dan Surabaya merupakan langkah penting dalam merealisasikan misi tersebut. “Ekspansi ini baru menjadi awal dari perluasan kami di kota-kota lainnya pada tahun 2022,” katanya.

Dengan komunitas pengguna nafas yang terus tumbuh baik melalui aplikasi maupun media sosial, Nafas mampu melakukan pin point secara spesifik di lokasi-lokasi di Bandung dan Surabaya sehingga masyarakat lokal dapat mengakses data kualitas udara di lokasi-lokasi tersebut secara akurat.

Di Bandung, sensor kualitas udara akan ditempatkan di wilayah Kayuambon, Sukamenak, Kertamulya, Manjahlega, dan Lagadar. Sementara di Surabaya, akan dioperasikan di Medokan Ayu, Kertajaya, Jemur Wonosari, dan Krembangan Selatan.

Siapapun dapat berkontribusi secara sukarela untuk menjadi host sensor udara dari Nafas. Caranya mudah, cukup dengan mendaftarkan diri melalui aplikasi nafas yang tersedia di e iOS App Store dan Android Play Storewid

Pos terkait