17 Karya Lukis Menandai 71 Tahun Usia Nunung Harso Dipajang di Galeri Merah Putih Balai Pemuda Surabaya

0
36

Menandai usianya yang masuk 71 tahun, Nunung Harso menggelar pameran tunggal ke-5 di Galeri Merah Putih Balai Pemuda Surabaya.

iniSURABAYA.com – Di tahun 2023, angka 1 dan 7 tampaknya punya makna besar bagi seorang Nunung Harso. Di momen usianya yang menginjak 71 tahun menggelar 17 karya lukisnya di Galeri Merah Putih Balai Pemuda Surabaya.

Pameran tunggal kali ini sangat istimewa karena baru bisa dilakukan setelah 16 tahun vakum. Pameran pertamanya digelar pada 2000 di Surabaya.

Lalu di Belanda pada 2003, di dua tempat yakni di Zoetermeer, berjudul ‘Dancing on The Canvas’ atau ‘Menari di Atas Kanvas’ dilanjutkan pameran di kota lahir Van Gogh, Zundert, tepatnya di Cultureel Centrum van Gogh.

Pameran ketiga pada 2005 digelar di New Zealand. Yang keempat pada 2007, digelar dua kali yakni di Surabaya pada 14 Februari dan di Jakarta pada 26 April, dengan judul ‘Say It With Flower On Canvas’.

Diakui Nunung, upaya menggelar pameran tunggal ini tidak lah mudah. Karena itu, dari 17 karya yang dipajang hingga 2 Juli mendatang itu, 10 lukisan diantaranya adalah karya lama.

“Saya memaksakan diri, harus bisa pameran tunggal lagi. Mengingat usia sudah 71,” ujarnya kepada iniSurabaya.com.

Pameran tunggal ke-5 Nunung Harso yang diresmikan oleh Arif Fathoni, Ketua DPD Golkar Surabaya (kanan) mendapat perhatian besar dari tokoh masyarakat, diantaranya M Anis dan Heti Palestina Yunani, jurnalis yang punya perhatian besar pada seni budaya.

Ditemui sesaat sebelum meresmikan pameran bertajuk ‘Intuitif’ tersebut, Nunung berharap gelaran pameran tunggal ini bisa memacu semangat untuk kembali aktif berkarya.

“Memang terlalu lama jedanya, karena sibuk dengan pekerjaan. Saya memotivasi diri sendiri, hati nurani saya adalah seorang pelukis, maka harus ada karya sebagai wujudnya,” beber Sarjana Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ini.

Ditemui di tempat yang sama, Arif Fathoni SH, Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya mengapresiasi semangat Nunung Harso yang terus berkarya di usia senjanya.

“Tentu bangga, Golkar punya Srikandi yang masih konsisten dan berkontribusi terhadap seni budaya. Dan itu tercapai di pameran tunggal ke5 di usia yang tidak lagi muda,” ucapnya.

Arif berharap semangat Nunung dapat menginspirasi perempuan-perempuan lain yang selama ini konsisten di seni budaya untuk terus berkarya produktif apa pun kondisi sosial ekonomi dihadapi saat ini.

Terkait tema ‘Intuitif’ yang diangkat Nunung untuk gelaran pameran tunggalnya kali ini, Dr Pribadi Widodo MSn, dosen purnabakti FSRD ITB ini memberi catatan tersendiri.

“Seniman bekerja menghasilkan karya-karyanya diawali dari ketajaman intuisinya,” tutur Pribadi Widodo yang juga memberi kata pengantar di buku katalog pameran tunggal Nunung Harso.

Menurut Pribadi Widodo, intuisi itu bisa bertolak dari gejala eksternal, seperti halnya berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungan kehidupannya, menyangkut sosial, budaya, politik, ekonomi, derita, tragedi, keindahan alam, dan sebagainya.

“Ataupun gejala internal (subjektif) seperti halnya pengalaman hidup, refleksi diri, suasana batiniah, dan sebagainya,” imbuhnya. ap

Comments are closed.