Program Bayi Tabung Bakal Ditanggung Asuransi? Prof Hendy Hendarto Beri Penjelasan Begini

Dr Aucky Hinting PhD SpAnd (dua dari kiri) didampingi Prof Dr dr Hendy Hendarto, Ketua Perfitri, dan Dr dr Niko Azhari Hidayat, CEO Medical Tourism Indonesia menunjuk artis Inul Daratista yang sukses menjalani program bayi tabung.

iniSURABAYA.com – Ada kabar gembira bagi pasangan yang sudah lama menunggu buah hati dan ingin mendapatkan momongan melalui proses bayi tabung. Mimpi untuk mendapatkan buah hati namun terkendala besarnya beaya program bayi tabung akan ditanggung oleh asuransi.

Terkait mahalnya biaya program bayi tabung ini diakui Prof Dr dr Hendy Hendarto,  Ketua Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (Perfitri). Namun, pihaknya sudah bertemu dengan Perkumpulan Ahli Manajemen Jaminan dan Asuransi Kesehatan Indonesia (Pamjaki) dan membahas hal tersebut.

Bacaan Lainnya

“Ketika saya lontarkan pertanyaan, ‘Bagaimana kemungkinan bayi tabung dicover asuransi?’, mereka (Pamjaki) setuju!” begitu tegasnya saat hadir di acara In Vitro Fertilization Festival (IVFF) 2023 di Atrium Grand City Surabaya, Jumat (9/6/2023).

Dokter Hendy mengaku senang atas respons positif Pamjaki sehingga diharapkan ke depannya makin meringankan mereka yang ingin mendapatkan buah hati melalui program bayi tabung.

“Memang bukan dalam bentuk BPJS, tetapi agak tinggi sedikit,” cetusnya menambahkan.

Dukungan pihak asuransi tersebut, lanjut dokter Hendy, tentu diharapkan pasangan yang ingin menjalani program bayi tabung tidak perlu lagi ke luar negeri. “Semua bisa diperoleh di Indonesia dengan layanan terbaik dan lebih murah (dibanding jika dilakukan di luar negeri),” urainya.

Prof Hendy mengungkapkan, layanan infertilitas di Indonesia tak kalah dengan klinik bayi tabung di luar negeri. Jatim sendiri memiliki enam klinik bayi tabung.

Dan rata-rata program bayi tabung membutuhkan biaya berkisar antara Rp 90 juta.

Menurut Prof Hendy, di Indonesia kini ada 52 klinik bayi tabung. “Tetapi sebarannya belum merata. 75 persen di Pulau Jawa,” tandasnya.

Dia menekankan akan berusaha untuk meluaskan cakupan layanan bayi tabung ini hingga ke Indonesia Timur. “Kasihan masyarakat kita yang mengalami masalah kesuburan tidak terlayani,” imbuhnya.

Disinggung mengenai teknologi, Prof Hendy menjamin bahwa semua teknologi program bayi tabung yang ada di dunia ada di Indonesia. “Jangan ragu, ke-52 klinik itu sudah terakreditasi nasional, bahkan ada yang akreditasi internasional. dan semua klinik tersebut akan berikan yang terbaik,” tegasnya.

Senada dengan Prof Hendy, Dr dr Niko Azhari Hidayat, CEO Medical Tourism Indonesia mengatakan bahwa teknologi maupun kemampuan tenaga kesehatan di Indonesia tak kalah dengan luar negeri.

“Karena itu kami terus mendorong agar masyarakat berobat di Indonesia saja. Karena semua kita miliki, keramahan tenaga medis maupun teknologi,” urainya.

Bahkan, kata dokter Niko, agenda IVFF itu pun dalam rangkaian terus meningkatkan keilmuan, khususnya di bidang fertilisasi.

Dokter Niko menyatakan, pameran klinik kesuburan yang digelar oleh Medical Tourism Indonesia dan berlangsung hingga Minggu (11/6/2023) itu diikuti oleh 15 klinik.

Diantaranya adalah Morula IVF, Primaya IVF, Signum, Tiara IVF, Smart Fertility Clinic, Brawijaya IVF Center dan ASHA IVF. ap

Pos terkait