Soroti Perkembangan AI di Dunia Fotografi, Mamuk dan Putu Tegaskan Hal Penting Ini

Meski begitu, Putu berharap maraknya penggunaan fitur AI, terutama di dunia fotografi ini harus disikapi secara bijaksana, terutama yang berkaitan dengan tujuan penggunaannya.

“Kalau saya sering pakai untuk kasual, santai, oke nggak masalah. Tetapi saya ‘haramkan’ untuk hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan atau profesi!” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Sepakat dengan Putu, Mamuk mengatakan bahwa gambar-gambar hasil AI ini bukan karya jurnalistik karena tidak ada proses dan keterlibatan medium rekam, seperti film atau sensor dalam digital foto, utamanya cahaya yang membantu merekam objek.

Sementara karya AI adalah hasil olah atau generate karya visual yang sebelumnya telah dibuat oleh fotografi. “Memang AI membuka semua kemungkinan kekayaan eksplorasi ide-ide visual. Tetapi, sekali lagi, AI bukan karya fotografi,” ucapnya.

Mamuk mengakui bahwa ‘gelombang’ AI ini merupakan keniscayaan dari kemajuan teknologi yang tak bisa dibendung. “AI justru bisa sangat membantu artis, fotografer atau orang-orang yang bergerak di bidang visual. Efisiensi waktu dan biaya adalah ‘salah dua’ yang bisa didapat dari keuntungan penggunaan AI,” bebernya.

Pos terkait