iniSURABAYA.com – Hingga Kamis (16/5/2024) jumlah peserta Festival Rujak Uleg yang digelar dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Surabaya mencapai 564 orang.
Kegiatan rutin tahunan yang kali ini bertemakan ‘History of Rujak Uleg’ itu diikuti berbagai komunitas, perhotelan, restoran, masyarakat umum, sekolah, dan universitas, serta Perangkat Daerah (PD) di lingkup pemkot.
“Pemkot ingin mendekatkan masyarakat dengan sejarah pembuatan rujak uleg,” ungkap Heri Purwadi, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya.
Untuk komunitas, kata Heri Purwadi, pemkot menggandeng komunitas-komunitas di Kota Surabaya. Di antaranya, komunitas Harley dan Land Cruiser. Bahkan, mereka juga ikut mendisplay atau memamerkan motor maupun mobilnya sehingga bisa digunakan sebagai properti foto bagi masyarakat umum.
Sedangkan PD, kecamatan, dan kelurahan, tetap terlibat dalam gelaran Festival Rujak Uleg, tetapi tidak menjadi peserta. Mereka akan menjadi peserta lomba fashion show yang bernuansakan ‘History of Rujak Uleg’.
Makanya tidak menggunakan busana carnival (karnaval) seperti tahun sebelumnya. “Hotel juga akan membuat rujak kreasi, dan menu plating. Jadi bagaimana rujak cingur ini bisa menjadi sajian menarik jika dikombinasikan dengan makanan yang lainnya,” imbuhnya.
Teatrikal ‘History of Rujak Uleg’
Menariknya, Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya beserta Rini Indriyani, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya turut terlibat dalam teatrikal ‘History of Rujak Uleg’.
“Pembukaan Festival Rujak Uleg dimulai dengan tampilan teatrikal ‘History of Rujak Uleg’ yang melibatkan Cak Eri dan Ning Rini. Kami ingin masyarakat mengetahui bahwa membuat rujak uleg ada beberapa proses sebelum bisa dinikmati,” tuturnya.
Heri menandaskan, di kegiatan Festival Rujak Uleg kali ini pemkot tidak memasang pembatas atau barikade pagar besi. Namun, hanya memasang pembatas berupa water barrier yang lebih rendah, agar masyarakat lebih dekat dengan peserta Festival Rujak Uleg.
Selain itu terdapat tiga pintu yang dibuka sebagai sirkulasi keluar-masuk bagi pengunjung. “Biasanya Balai Kota hanya membuka dua pintu di sisi timur dan barat, tetapi nanti pintu di sisi selatan akan ikut dibuka,” urainya.
Heri menambahkan, toilet publik juga akan ditambahkan di sisi selatan. “Tentunya kami sangat mempertimbangkan sirkulasi untuk memudahkan penonton dan evakuasi. Petugas kesehatan dan ambulan juga ditambah,” katanya.
Nantinya, Pemkot Surabaya akan membagikan rujak uleg kepada masyarakat secara bersama-sama. Ketika Eri Cahyadi membagikan rujak uleg kepada warga, maka seluruh peserta juga akan membagikan kepada masyarakat.
“Kami ingin memanjakan masyarakat agar tidak berebut atau naik ke atas panggung,” ujarnya.
Terkait kesiapan pelaksanaan Festival Rujak Uleg, Heri Purwadi menyampaikan bahwa cobek raksasa mulai dipasang Jumat (17/5/2024), pukul 21.00. “Tahun ini ada satu saja dengan ukuran 2,4 meter. Kalau di tahun kemarin ada tiga cobek karena kami mengundang bupati dan walikota tetangga,” cetusnya.
Target 30.000 Pengunjung
Jika tahun sebelumnya sasarannya adalah 20.000 pengunjung, Festival Rujak Uleg 2024 ini turut menggandeng PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia). Karena itu Pemkot Surabaya menargetkan 30.000 pengunjung dapat menghadiri Festival Rujak Uleg di Taman Surya Balai Kota Surabaya.
“110 komunitas akan membagikan masing-masing delapan porsi rujak uleg, lalu dari cobek besar sekitar 500 porsi, kemudian pemkot akan membagikan 731 porsi untuk masyarakat. Ada 1000 lebih porsi rujak uleg yang akan dibagikan,” bebernya.
Heri Purwadi mengajak masyarakat untuk hadir, menyaksikan, sekaligus memeriahkan Festival Rujak Uleg di Taman Surya Balai Kota Surabaya. “Kami mempersilakan warga Kota Surabaya hadir dan meriahkan Festival Rujak Uleg. Karena kami akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk warga Kota Surabaya,” pesannya.
Sementara itu, Soe Priyo Utomo, Sub Koordinator Pengawas dan Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya mengatakan, kawasan Jalan Sedap Malam sampai di pintu timur akan disterilkan mulai Sabtu (18/5/2024).
Sebab, kawasan tersebut akan diperuntukkan bagi UMKM sehingga tidak menjadi titik parkir. “ULP (Unit Layanan Pengadaan) sebelah utara dibuat titik parkir untuk VIP,” tegasnya.
Titik parkir sudah disiapkan di sekitar Jalan Wijaya Kusuma, Jalan Jimerto, Jalan Pacar, dan Jalan Jaksa Agung Suprapto. “Kami juga berkoordinasi dengan pihak Grand City untuk antisipasi pengunjung yang membludak,” pungkas Priyo. wid