iniSURABAYA.com – Elastisitas organ vital bagi kaum Hawa tak jarang menjadi masalah serius dan bahkan meresahkan. Karena wanita yang mengalami kehilangan elastisitas dan kekencangan jaringan vagina akibat persalinan, trauma, atau kelainan bawaan menyebabkan hilangnya kepuasan seksual.
Namun, dengan penanganan yang tepat dan menggunakan teknologi canggih, elastisitas vagina tersebut bisa mendapat solusinya. “Di Surabaya Skin Centre kami gunakan Laser Vagina Tightening yang dapat mengencangkan organ vital wanita,” ungkap dr Irmadita Citrashanty SpDVE Subsp OBK FINSDV FAADV.
Dokter Irmadita menambahkan, Laser vagina tightening (LVT) adalah perawatan vagina non-invasif yang menggunakan teknologi laser Er: YAG 2950nm untuk mengencangkan vagina yang kendur.
LVT bekerja dengan menembakkan laser penghasil panas ke jaringan di sekitar vagina, yang kemudian merangsang pembentukan kolagen baru. Kolagen baru ini mengencangkan kembali vagina yang kendur.
“Setiap tembakan laser biasanya tidak akan terasa sakit. Seperti getaran hangat dan hanya membutuhkan waktu 15-30menit,” tuturnya.
LVT juga dapat mengatasi inkontinesia urine (tidak bisa menahan kencing). LVT dapat dilakukan oleh wanita dewasa yang telah melahirkan, wanita yang telah memasuki masa menopause, atau wanita yang ingin mengembalikan kekencangan organ intim.
“Perawatan ini juga dapat meningkatkan kenikmatan seksual dan berdampak positif pada kualitas hidup secara keseluruhan,” ujar dr Irmadita.
Perawatan LVT dilakukan dengan menyalurkan denyut laser Fotona Smooth ke permukaan vagina dan vulva. Denyut laser ini menghasilkan efek pemanasan yang merangsang pembentukan kolagen baru dan memperkuat jaringan vagina.
“Kelebihan LVT, di antaranya tidak rumit, tidak memerlukan waktu yang lama, tidak menimbulkan efek samping yang serius,” ujarnya.
Dokter Irmadita menyatakan, terapi LVT dilakukan dalam dua tahap. Pertama, laser ditembakkan dari dalam dinding vagina. Dan ke-dua, laser ditembakkan pada bibir vagina dan area sekitarnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjalani LVT, di antaranya adalah pasien tidak sedang dalam masa menstruasi. “Pasien umumnya dapat kembali melakukan aktivitas seksual tiga hari setelah perawatan,” urainya.
Dan untuk hasil yang optimal, kata dr Irmadita, pasien dianjurkan untuk melakukan LVT sebanyak 1-3 kali per-tahun, tergantung dari seberapa berat keluhan yang dimiliki. */wid