Perlu 4 Jam Wujudkan Dewi Iris, Inilah Bagian Tersulit yang Dialami Dua Mahasiswa Unesa Ini

Oki Arantika dan Arini binti Sholikahah sedang merias Dewi Iris di Grand City Mall Surabaya.

iniSURABAYA – Mau ketemu Dewi Iris? Dewi yang menjadi personifikasi pelangi dan juga utusan para Dewa ini hadir di Atrium Grand City Mall Surabaya, Minggu (14/5).

Itu pula yang membuat ruangan itu jadi terlihat gemerlap. Aura Dewi Iris membuat pusat perbelanjaan itu terpancar sinarnya.

Tubuh Dewi Iris yang diperani Putri, mahasiswi Universitas Bhayangkara Surabaya ini memang dominan warna silver dan keemasan. Warna itu membuat tubuhnya kian berkilau ketika diterpa sinar lampu.

“Yang susah itu bikin pola dan line (garis pinggir)-nya,” kata Oki Arantika ketika ditanya soal riasannya pada sang model.

Selama hampir empat jam, mahasiswa semester 8 Universitas Negeri Surabaya Jurusan Tata Rias ini dibantu Arini binti Sholikahah menggarap model menjadi berujud Dewi Iris.

Tubuh mulus Putri yang jadi model dilumuri cat warna silver dikombinasi motif hiasan warna keemasan. “Warna silver dan gold ini merefleksikan kebijaksanaan,” kata Oki.

Tak hanya Oki dan Arini. Di sudut lainnya, Ilmika Firlana dibantu rekannya Albika juga mencoba merepresentasikan karakter Dewi Yunani.

“Ini karakter Dewi Yunani dari Angin Utara. Disini saya pakai dua warna menggambarkan Dewi Yunani yang tinggal di daerah es, jadi dia ini beku ceritanya,” ungkap mahasiswi berusia 23 tahun ini.

Untuk membuat karakter ini Ilmika menghabiskan dua warna yakni putih dan biru. Keseluruhan tubuh dilumuri warna putih dengan make up wajah mulai alis, eyeshadow hingga bibir dihias warna biru.

Sedang kostum didominasi warna putih dengan ornamen es berwarna biru. Tak lupa pula kuku yang dihias berwarna biru mengkilap serta rambut yang dibuat model cepol.

Di beberapa bagian kulit model diberi tempelan hiasan yang merupakan es dari karakter ‘Dewi Yunani’. “Ini bagian esnya, dibuat dari lem tembak yang dikeringkan. Ada di siku, kaki lalu di lengan,” ucap Ilmika memaparkan karyanya itu.

Bagian tersulit membuat karakter tokoh Dewi Yunani ini adalah pada saat pembauran warna putih ke kulit asli model yang berwarna kulit langsat.

“Dewi Yunani ini karakternya baik, dia mau bunuh tokoh lain namanya Jason, tapi dilarang sama temannya,” ujarnya.

Para mahasiswa Unesa ini bersama peserta lainnya jadi bagian dari kegiatan Lomba Fantasi Karakter yang diadakan DPC Persatuan Ahli Kecantikan dan Pengusaha Salon Indonesia Tiara Kusuma Surabaya.

Para peserta berusaha menampilkan kreasi terbaik mereka. Selain sosok Dewi Yunani, karakter lain yang disajikan peserta sangat beragam, seperti monster dan buto ijo.

Tak hanya Lomba Fantasi Karakter. DPC Persatuan Ahli Kecantikan dan Pengusaha Salon Indonesia Tiara Kusuma Surabaya juga menyajikan lomba lainnya, yaitu Lomba Tata Rias Wajah Malam Gala Glamour, Lomba Make Up Wisuda, dan Lomba Fantasi Fancy.

Lomba Make Up Fantasi Fancy dan Lomba Karakter menggunakan body painting ini diikuti 52 peserta dari mahasiswa Universitas Negeri Surabaya jurusan PKK Tata Rias. –sum

Pos terkait