iniSURABAYA – Setelah sukses lewat debut albumnya, Explore (2015), artis cantik Isyana Sarasvati (24) menawarkan komposisi baru di album Paradoks.
Dan yang beruntung mendapatkan kesempatan untuk menikmati aksi Isyana saat membawakan lagu-lagu barunya itu adalah penikmat musik di Surabaya.
“Ini memang pertama kalinya saya menyanyikan lagu-lagu di album baru saya secara live,” ungkat Isyana, Jumat (8/9/2017).
Malam itu, Isyana tampil spesial di hadapan penggemarnya yang hadir di acara Line Concert di panggung terbuka Grand City Surabaya. “Explore jauh berbeda dengan Paradoks,” kata Isyana sesaat sebelum pentas.
Diakui Isyana, Explore lebih banyak mengungkap curahan hati (curhat) teman-temannya. Lagu-lagu di debut album itu pun ditegaskan Isyana lebih banyak menyasar penikmat musik di usia 19-20 tahun.
Sedang lagu-lagu di Paradoks sama sekali tak ada yang imajinasi. “Semua murni memapar perjalanan aku selama dua tahun belakangan,” kata penyanyi kelahiran Bandung, 2 Mei 1993 ini.
Paradoks, lanjut Isyana, menjadi tempat curahan hatinya yang sempat mengalami pasang surut kehidupan. “Sesuatu yang nggak bisa diungkap secara verbal, aku uraikan lewat musik,” tuturnya.
Ditambahkan pula, Paradoks mengungkap perjalanan yang dia alami di dua persimpangan yang dianggapnya sangat ekstrim. “Saya yang sebetulnya lebih menyukai musik klasik, tetapi justru dikenal sebagai penyanyi pop,” tegas lulusan Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura, dan Royal College of Music, Britania Raya ini.
Selain itu, Isyana pun mengaku bahwa sebetulnya karakter asli dirinya sangat introvert. Tetapi, sebagai artis mau tidak mau dia harus bisa menjadi sosok yang ekstrovert.
“Inilah dua jalur ektrim yang selama dua tahun ini aku rasakan. Dan itu menjadi proses pendewasaan bagi aku,” ucap Isyana yang juga pernah menjadi penyanyi opera di Singapura.
Yang tak kalah menarik. Album Paradoks yang berisi 10 lagu itu digarap sepenuhnya di sebuah studio di Swedia. –sum