Hari Ini Karya Peserta FFS Jalani ‘Screening’, Tiga Karya Siswa SMK Dr Soetomo Lolos Seleksi Awal

Supardi, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Dr Soetomo Surabaya (kanan) bersama dua siswa yang karyanya lolos FFS 2018.

iniSURABAYA – Tiga film pendek karya siswa SMK Dr Soetomo  Surabaya lolos seleksi para juri Festival Film Surabaya (FFS) 2018. Ketiga karya tersebut selanjutnya akan diadu dengan ratusan film pendek karya peserta lainnya dari seluruh Indonesia.

Menurut Supardi, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Dr Soetomo Surabaya, pihaknya mengikutkan 11 judul film dalam penyelenggaraan FFS kali ini. Dari jumlah itu, tiga diantaranya dinyatakan lolos ke babak final, yaitu  ‘The Box’, ‘Duel Viral’, dan ‘Monokrom Ibu’.

“Memang kelas 12 diwajibkan punya karya dan oleh pembimbing ternyata diikutkan FFS. Namun, dari 11 karya yang diikutikan FFS, hanya tiga yang lolos,” ujar Supardi.

Kewajiban memiliki karya sendiri itu untuk memotivasi siswa agar memberanikan diri dan mencoba. Sebab, jika tidak ada keberanian, lanjut Supardi, maka tidak akan mencapai keberhasilan.

Setya Wisnu Pradana Putra, sutradara film pendek berjudul ‘The Box’ menyatakan, film garapannya bercerita tentang seorang anak yang ingin merubah kehidupan seorang pengemis yang masih muda agar lebih berusaha lagi dan tidak mengharapkan belas kasihan orang.

“Anak itu memberikan sebuah kotak yang berisi semir sepatu kepada si pengemis dengan tujuan agar dia mau berusaha lagi,” ungkapnya.

Setya mengatakan selama proses penggarapan film berdurasi enam menit, ia menghabiskan waktu satu bulan mengeditnya. Sementara pengambilan gambar dengan melibatkan teman sekelas hanya membutuhkan waktu seharian.

“Kendalanya lebih pada perlengkapan terdapat kendala pada pencahayaan dan audio. Selain itu sempat terkendala kamera, tetapi bisa diselesaikan dengan meminjam sekolah dan tempat magang,” ujarnya.

Sementara Aditya Yudha Islamic, sutradara film ‘Duel Viral’, mengatakan filmnya bercerita tentang sesama teman yang saling beradu untuk menjadi viral di media sosial. Saat yang satu kalah, maka minumannya akan dikasih ke teman yang lainnya.

“Produksinya memakan waktu sebulan. Untuk narasinya saya buat sendiri. Sementara durasi film ini 4,20 menit,” urainya.

Informasi lain yang diperoleh dari panitia FFS menyatakan, total ada 309 karya film yang diterima panitia. Film itu dikurasi pada tanggal 14-16 April 2018, dan dari 309 karya itu nantinya ada 44 film yang akan ‘discreaning’.

“Nantinya film itu akan dinilai oleh juri yakni Enggong Supardi dan Sol Amrida. Panitia hanya membantu juri kurasi,” tegasnya.

Perhelatan akbar FFS 2018 yang diselenggarakan oleh SMK Dr Soetomo Surabaya ini bakal dimulai, Jumat (27/4/2018). Acara yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini diadakan selama tiga hari hingga Minggu (29/4/2018).

Maman Wijaya, Ketua Pusat Pengembangan Film dijadwalkan hadir saat pembukaan siang ini di  Gedung G lantai 6 Universitas Muhammadiyah Surabaya. Selain itu masih ada Hudiono, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi.

“Peserta yang lolos nominasi kompetisi FFS juga turut hadir saat prosesi pembukaan,” kata Khoirul Anam, Ketua Festival Film Surabaya 2018. dit

Pos terkait