Sriwijaya Air Group Buka Rute Baru ke Kalimantan Selatan, Simak Kota Tujuan dan Jadwal Penerbangannya

iniSURABAYA – Sriwijaya Air Group terus berinovasi dengan membuka rute-rute baru dari Surabaya ke beberapa daerah di Tanah Air. Perkembangan paling gres adalah operasionalisasi rute penerbangan ke bandara kecil di kawasan Kalimantan Selatan, yaitu Batulicin dan Kota Baru.

Penerbangan menuju dua kota itu mulai beroperasi Jumat (6/4/2018). Frekuensi penerbangan untuk rute Surabaya-Batulicin dilakukan empat kali dalam seminggu, sedang Surabaya-Kota Baru tiga kali seminggu.

Adapun jadwal penerbangannya adalah pukul 12.00 WIB, untuk rute Surabaya-Batulicin pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu. Selanjutnya di waktu yang sama untuk Surabaya-Kota Baru di frekuensi penerbangan hari Selasa, Kamis dan Sabtu.

“Ini virgin route. Sebab, belum ada maskapai yang mengisi rute ini. Kami melihat potensi dan peluang yang besar dari rute ini, sehingga berani membuka rute penerbangan ini,” kata Agus Soedjono, Senior Corporate Communications Manager Sriwijaya Air Group.

Menurut Agus Soedjono, karena bandara kecil dengan landasan terbatas, Sriwijaya Air Group yang terbang di rute ini menggunakan maskapai Nam Air dengan pesawat jenis ATR berkapasitas 70 seat.

“Kehadiran rute ini membidik pangsa pasar para pekerja asal Jawa Timur yang masuk di kawasan industri pertambangan di kawasan Batulicin dan Kota Baru yang saat ini kembali bangki,” tutur Hendrik Ardiansyah, Distrik Manager Sriwijaya Air Surabaya.

Selain itu, lanjut Hendrik, juga membidik warga asal dua kota tersebut untuk datang ke Jawa Timur dalam kegiatan kunjungan wisata. “Memang pangsa pasar di rute ini lebih ke bisnis, perjalanan dinas dan lainnya. Karena memang di dua daerah itu masih terhubung rute dengan Makasar. Dengan yang langsung ke pulau Jawa baru di Surabaya ini,” ungkap Hendrik.

Dengan rute baru ini, Sriwijaya Air Group optimis bisa mencapai target load factor (tingkat keterisian penumpang) hingga 80 persen. “Kami sangat optimistis, khususnya karena dukungan dari pemerintah daerah di dua daerah itu cukup tinggi,” pungkasnya. dit

Pos terkait