
Peserta Pandora Experience ditantang memecahkan teka-teki untuk bisa menyelamatkan diri dari jebakan maut di setiap episode.

Peserta Pandora Experience ditantang memecahkan teka-teki untuk bisa menyelamatkan diri dari jebakan maut di setiap episode.
iniSURABAYA – Petualangan sarat misteri yang dihadirkan Pandora Experience bukan hal baru bagi warga Surabaya. Sekitar setahun lalu, games yang menempati ruangan di lantai 2 Marvell City Mall Surabaya ini menghadirkan tiga episode tantangan, yaitu Chernobyl Diaries, Amityville: The Awakening, dan Alcatraz.
Respons positif warga Kota Surabaya, terutama dari kalangan anak muda membuat Michael Timotius dan sejumlah temannya selaku kreator, antusias untuk menawarkan tantangan yang tak kalah seru. Di awal bulan Mei 2018 ini Pandora Experience hadirkan empat episode baru yang jauh lebih menantang, yakni Secret of The Lost Tribe, Hollow, The Decent dan Shutter Asylum.
“Keempat judul baru tersebut memiliki tema berbeda-beda sehingga memiliki tingkat kesulitan dan tantangan yang berbeda pula,” kata Michael Timotius, salah satu founder Pandora Experience.
Tema Expedition akan membawa pengunjung menjelajahi situs-situs kuno seperti kuil di Secret of The Lost Tribe. Kemudian Espionage adalah tema yang mengharuskan pengunjung memecahkan misi rahasia, menyelinap ke fasilitas negara sebagai spy, seperti dalam judul Hollow yang merupakan kelanjutan dari Chernobyl Diaries.
Michael menambahkan ada dua tema lain yang menjadi favorit pengunjung, “Pengunjung biasanya suka Shutter Asylum, bertema Break Out yang berlatar di sebuah penjara atau rumah sakit jiwa,” ungkapnya.
Sedang yang paling banyak peminatnya adalah yang bertema horor atau Not For The Faint Hearted, seperti di judul Amityville. Dan yang terbaru ada The Decent yang latar belakangnya kisah nyata kejadian di Lawang Sewu, Semarang.
Berbeda dengan tiga episode games sebelumnya yang memerlukan waktu sekitar satu jam untuk menuntaskannya, di empat episode games terbaru ini diperlukan energi ekstra untuk bisa lolos. “Kali ini diperlukan waktu dua jam experience,” kata Michael.
Menurut Michael, pengunjung dihadapkan pada kesulitan berbeda di setiap games. “Tetapi, inti dari permainan ini adalah ujian untuk membuktikan kebersamaan dalam sebuah tim agar bisa lolos dari ‘jebakan maut’,” tegasnya.
Selain melatih ‘teamwork’, lanjut Michael, episode tantangan Pandora Experience juga menguji kepercayaan pada teman dalam sebuah tim. “Selain itu juga uji nyali, karena ada episode yang memberikan efek ‘penampakan’,” tuturnya.
Karena itu, Michael menyarankan pengunjung tidak sendirian saat menghadapi misteri-misteri yang ada di Pandora Experience. “Menghadapi tantangan beramai-ramai tentunya lebih seru ketimbang sendirian. Dalam sebuah kelompok sebaiknya terdiri dari 4-8 orang,” katanya.
Diakui Michael, tak ada pantangan tertentu bagi pengunjung. “Tapi bagi yang sedang hamil atau penderita sakit jantung memang sebaiknya tidak memaksakan diri masuk ke tema-tema horor, sebaiknya yang tantangan dengan tema mikir saja,” sarannya.
Untuk menikmati tantangan-tantangan menegangkan ini pengunjung dikenakan tarif berbeda. Untuk tantangan episode lama dengan masa penyelesaian selama 1 jam tiket masuknya Rp 100 ribu per-orang (week day), dan Rp 125 ribu per-orang (week end).
Sedang tantangan terbaru dengan masa penyelesaian dua jam tiket masuknya Rp 120 ribu jam per-orang (week day), dan Rp 190 ribu per-orang (week end).
Selain di Surabaya, Pandora Experience ini juga ada di Jakarta, Bandung, Bali, dan Tangerang.
Meski idenya dari sebuah permainan pemecahan teka-teki serupa yang ada di Jepang, Pandora Experience ini sepenuhnya hasil rancangan anak muda Indonesia, yaitu Michael Timotius yang dibantu temannya Jancent, Indra, dan Peter.
Mereka sudah merilis 20 episode, dan di setiap kota episode yang ditawarkan berbeda-beda. Semua episode diambil dari kisah nyata yang telah difilmkan. Tak hanya mengadopsi cerita seru dari mancanegara. Mereka juga mempersiapkan episode yang benar-benar lokal, yaitu ‘Lawang Sewu’, gedung tua di Semarang yang penuh misteri. sum/dit