iniSURABAYA – Komunitas Fantastic Toys Art rutin menggelar pertemuan saban Sabtu sore di tempat-tempat yang selalu berpindah. Tetapi, lokasi yang mereka pilih biasanya adalah lokasi yang menjadi ikon Surabaya, seperti Monumen Kapal Selam, Monumen Bambu Runcing, dan Taman Bungkul.
Komunitas ini sengaja memilih tempat umum untuk pertemuan, karena mereka ingin bisa berinteraksi seluas-luasnya dengan masyarakat yang sedang ada di lokasi tersebut. “Kami ingin menularkan pengetahuan dan pengalaman kami di bidang fotografi kepada masyarakat khususnya anak muda,” tegas Wawan Gilang, salah satu motor Fantastic Toys Art (FTA).
FTA, lanjut Wawan, ingin agar anak muda tak hanya menggunakan gawai buat mainan tanpa makna. “Kami ingin supaya mereka tak cuma pakai gawai itu untuk nge-game, bahkan sampai lupa waktu,” imbuhnya.
Anggota FTA aktif mengajak masyarakat yang mereka temui di tempat-tempat umum itu untuk belajar membidikkan kameranya dengan objek mainan.
“Rata-rata anak-anak kan punya mainan. Sisi menarik mainan inilah yang kami coba ajarkan pada mereka untuk diabadikan lewat kamera telepon seluler masing-masing,” katanya.
Agenda lain yang pernah dilakukan FTA adalah lomba foto on the spot, hunting foto bareng, dan lomba foto anak-anak. Tak ada iuran untuk gabung menjadi anggota FTA. Jika mereka menggelar kegiatan, biasanya dana yang diperlukan diperoleh dari swadaya anggota.
“Atau ada teman yang bersedia menjadi donaturnya, sehingga kegiatan bisa berjalan,” papar Wawan Gilang, salah seorang admin di akun Facebook FTA.
Untuk menjalankan roda organisasi, lanjut Wawan, juga tidak dibentuk kepengurusan seperti laiknya organisasi lain. “Hanya ada beberapa orang menjadi admin di akun Facebook kami, tanpa ada ketua, sekretaris dan lain-lainnya,” tegasnya.
Sementara Yurika Prasetyo, founder ‘Fantastic Toys Art’ menambahkan, anggota FTA beragam. “Biasanya basic mereka adalah fotografer model, landscape, atau street fotografer. Ketika gabung di FTA, ketertarikan mereka bertambah, memotret boneka,” ujar pria yang akrab disapa Leon ini sambil tertawa. dit
