Sajikan ‘Alice In Wonderland’, Ini Bagian Tersulit yang Dialami Pebalet Center Point Ballet Academy

0
1842

Pebalet Center Point Ballet Academy beraksi di Ballroom JW Marriott Hotel Surabaya untuk amal bagi korban gempa di Lombok, NTB.

iniSURABAYA – Kolaborasi antara seni visual dalam bentuk tayangan video di sebuah pentas tari balet memang langka. Tetapi, ratusan murid Center Point Ballet Academy berhasil memukau penonton lewat aksi yang sangat atraktif di Ballroom JW Marriott Hotel Surabaya, Selasa (11/9/2018).

Malam itu, sekitar 250 pebalet dari Center Point Ballet Academy ini menghadirkan kisah ‘Alice in Wonderland’ yang unik lewat gerakan tari dan sekaligus interaksi dengan gambar animasi di layar raksasa di ruangan tersebut. Musik yang mengalun lembut ikut menambah dramatik kisah yang diperagakan para pebalet itu.

“Bagian tersulitnya memang memadukan tari balet dan video animasi,” kata Ekawati Loekito BA ARAD RAD RTS, Kepala Center Point Ballet Academy sesaat sebelum pementasan ‘Alice In Wonderland’.

Ekawati lalu memaparkan, proses awalnya adalah membuat rekaman video animasi yang akan merangkai cerita ‘Alice In Wonderland’. “Kolaborasi antara visual dan gerakan tari ini memang lebih banyak dibanding pementasan sebelumnya,” ungkap Ekawati.

Penggabungan visual dan gerakan tari ini diakui Ekawati sangat tidak mudah. “Agar kolaborasi terlihat bagus, maka penari harus tahu kapan waktunya interaksi dengan kucing dalam bentuk animasi misalnya,” tutur wanita yang memangkas pendek rambutnya ini.

Karena itu, lanjut Ekawati, perlu waktu empat bulan untuk mempersiapkan pementasan yang diselenggarakan bersama JW Marriott Hotel Surabaya ini. Hasilnya, selama dua jam para pebalet yang beragam usia mulai dari 3 tahun hingga 65 tahun tersebut bisa memukau penonton hingga akhir pementasan.

Mengenai pemilihan cerita ‘Alice In Wonderland’, Ekawati menyatakan,”Cerita Alice In Wonderland sudah sangat dikenal, terutama oleh anak-anak. Ini kan tentang impian anak-anak, juga ada unsure petualangan yang sangat menantang.”

Yang tak kalah menarik dari pementasan ini, menurut Ekawati, hasil dari pentas balet tersebut akan diserahkan untuk korban bencana gempa di Lombok, NTB. “Jadi para undangan, termasuk orangtua pebalet memberikan donasi untuk setiap kursi yang mereka duduki,” katanya. dit

Comments are closed.