iniSURABAYA – Kehilangan payudara akibat kanker tentu jadi mimpi buruk para wanita. Karena itulah Knitted Knockers Indonesia menyiapkan payudara artifisial agar mereka tetap percaya diri.
Knockers atau bantalan payudara juga bisa menjadi penyeimbang untuk payudara yang sudah ‘diangkat’ lewat proses operasi. “Selain supaya tetap tumbuh rasa percaya diri dan menjaga keseimbangan, knockers juga dimaksudkan agar payudara tetap ada bentuk,” kata Yosy Natalia, Koordinator Knitted Knockers Indonesia Regional Jawa Timur, Sabtu (6/10/2018).
Ditemui di tengah acara ‘Merajut Cinta dalam Pita Pink’ yang diselenggarakan Rotary Club Kaliasin bersama Lenmarc Mall Surabaya, Yosy memaparkan, sebelumnya para survivor mengisi payudaranya yang sudah diangkat itu pakai silikon. “Tetapi, silikon kan harganya mahal. Kalau nggak salah sekitar Rp 4 jutaan,” bebernya.
Selain itu, menurut Yosy, bagi sebagian orang, penggunaan silikon ini bisa menimbulkan alergi. “Bagi yang tidak tahan, akan timbul gatal. Dan jika tubuhnya keringatan tampak bercak merah-merah di kulit,” urainya.
Ketika pakai rajutan ini sama sekali tidak ada masalah. “Informasi yang saya peroleh dari mereka yang sudah pakai, knockers ini juga tidak bergerak-gerak di posisinya, jadi nyaman pakainya,” imbuh Yosy.
Rajutan knockers ini terbuat dari bahan milk cutton yang harganya Rp Rp 26.000 per-gulung. Satu gulung bisa dibuat jadi lima pieces knockers untuk ukuran A.
“100 persen katun tetapi tidak keras. Benang katun ini lembut sehingga nyaman ketika bersentuhan dengan kulit,” tandasnya.
Perawatan rajutan knockers ini juga tidak sulit. Cukup dicuci biasa pakai tangan dan tidak dimasukkan mesin cuci. “Setelah diperas kemudian bisa dijemur,” tuturnya.
Bagi pemohon knockers yang mengajukan permintaan ke Knitted Knockers Indonesia akan mendapatkan sepasang knockers. Menurut Yosy, dengan perawatan yang benar, maka knockers itu bisa tahan hingga setahun.
“Jika payudara yang diangkat satu dia dapat sepasang knockers. Sedang jika yang diangkat dua-duanya, maka dapat dua pasang knockers. Jadi saat yang satu dipakai, yang lainnya bisa dicuci dan disimpan sebagai stok,” tegasnya.
Selain kegiatan membuat rajutan bantalan berbentuk payudara (knockers), acara ‘Merajut Cinta dalam Pita Pink’ yang digelar dalam rangka menyambut Bulan Peduli Kanker Payudara ini juga diisi talkshow tentang deteksi dini kanker payudara. Hadir sebagai pembicara antara lain Dr Dwirani Rosmala Pratiwi SpB, Dr Agustina Konginan SpKJ, dan Titiek Ahadiah SpTHT (K). dit