Tak Ingin Anak-Anaknya Menderita Secara Psikologis, Monique Tetapkan Pilihan untuk Berpisah, Begini Kisah Pahitnya

0
1575

Sebanyak 22 perempuan berbagi kisah hidup di buku ‘Aku Memilih Bahagia’. Buku itu dirilis di V-Junction Ciputra World Surabaya, Kamis (8/11/2018).

iniSURABAYA – Saat itu sudah lima tahun perkawinan kami berjalan. Anak kedua sudah lahir. Suatu saat, ketika aku pulang menengok orang tuaku, dia menunggu dengan marah di rumah dan mulai memukuli aku yang sedang menggendong anak keduaku yang masih bayi. Dia terus memukuli aku di depan anak pertamaku.

Aku jatuh dengan bibir sobek mengucur darah dan gigi depan patah. Anak pertamaku hanya bisa menangis dan mengguncang badanku memanggilku dan berkata,”Mama, jangan mati…Mama jangan mati.”

Aku tersadar bahwa aku tidak bisa menyerah, dan tidak akan menyerah seperti ini. Aku mempunyai dua orang anak yang harus aku besarkan.

Itulah kutipan kisah ‘telenovela’ dalam kehidupan nyata yang dialami Monique Aditya. Pahitnya kehidupan rumah tangga yang sempat dijalani selama delapan tahun itu dia tuangkan dalam buku berjudul ‘Aku Memilih Bahagia’.

“Saat itu saya di ambang batas untuk memaafkan, dan harus melupakan,” begitu ungkap Monique ketika ditemui iniSurabaya.com usai launching buku berisi kisah-kisah inspiratif kelajangan perempuan itu di V-Junction Ciputra World Surabaya, Kamis (8/11/2018).

Perempuan asal Temanggung, Jawa Tengah, ini tak bisa lagi membiarkan suaminya tak bisa menjadi ‘role model’ bagi kedua anaknya. “Anak-anak jadi korban secara psikologis,” tandasnya.

KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) tersebut diakui Monique sangat berpengaruh dalam kejiwaan anak-anaknya. “Yang pertama jadi pendiam, sedang yang kedua sebaliknya, sangat agresif. Perlu waktu dua tahun untuk mengembalikan emosi anak-anak,” imbuhnya.

Monique yang kini memutuskan jadi single parent ini meyakini banyak wanita lain yang punya kisah pahit dalam kehidupan rumah tangga seperti yang dia alami. Karena itu pula, lewat kisah di buku tersebut dia ingin berbagi semangat agar siapa pun yang mengalami peristiwa serupa agar tidak putus asa.

“Jangan patah semangat. Yakinlah kita tidak sendiri,” ucap wanita yang hobi traveling ini.

Monique memang tidak sendirian. Setidaknya ada 22 perempuan lain dengan beragam kisah kehidupannya turut berbagi kisahnya di buku setebal 298 halaman tersebut.

Buku yang diterbitkan oleh Padmedia ini merupakan buku ketiga dari serial ‘Hidup Ini Indah, Beib’ yang digagas pertama kali oleh Wina Bojonegoro, Didi Cahya, dan Heti Palestina Yunani pada tahun 2014. Seri kedua hadir Womenpreneur berjudul ‘Otot Kawat Balung Wesi’ (2016).

Buku yang diproduksi secara indie itu mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. “90 persen sudah laku, dan bulan depan kami mau cetak yang kedua,” kata Wina Bojonegoro. dit

Comments are closed.