

iniSURABAYA | JAKARTA – Ada yang unik dalam pemutaran film yang diselenggarakan di Koptul (Kopi Tuli) Kindo Square A9, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2019) sore itu.
Penonton yang memenuhi ruangan itu duduk beralaskan tikar seakan sedang menyaksikan ‘film bisu’ seperti film-film jaman dulu yang memang belum ada efek suaranya.
Tetapi, pemutaran film dalam acara Bioskop Baca : Sinema Setara ini memang sengaja tidak menyediakan fasilitas audio. Otomatis penonton harus menyimak teks yang tertera di sepanjang cerita.
Namun, film tanpa audio ini tidak mengurangi antusiasme penonton. Mereka terlihat asyik menikmati film demi film yang ditampilkan pada dinding ruangan melalui proyektor.
Lulu Anwar selaku penyelenggara acara Bioskop Baca : Sinema Setara menyatakan memang timnya tidak memfasilitasi pemutaran film dengan perangkat audio tambahan.

“Di sepanjang pemutaran film penonton harus membaca subtitle yang tertera untuk bisa mengetahui maksud cerita filmnya. Itulah kenapa disebut dengan Bioskop Baca,” tuturnya.
Sementara Sinema Setara, lanjutnya, ialah sebagai upayanya bersama tim untuk mewujudkan hak penyandang disabilitas khususnya tuli untuk dapat menikmati sinema seperti orang pada umumnya.

Dalam pemutaran tersebut Bioskop Baca : Sinema Setara turut berkolaborasi dengan komunitas relawan Typist Bergerak Indonesia selaku tim yang berkontribusi dalam penambahan teks subtitle film.
Menurut Lulu pemutaran film tanpa audio dan fokus pada subtitle ini mendapat dukungan sepenuhnya dari Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) bidang Kepemudaan Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan pemutaran film pendek ini dibanjiri partisipan yang penasaran dengan cara baru menikmati film pendek yang berdurasi sekitar 15 hingga 20 menit tersebut. Ada lebih dari 70 penonton baik tuli maupun dengar yang terbagi dalam dua sesi pemutaran yakni pukul 15.00 dan 18.30.
Lulu Anwar memaparkan bahwa dalam acara perdana Bioskop Baca : Sinema Setara ia melibatkan kerabat-kerabat dekatnya selaku filmmaker untuk berkontribusi dalam acara ini, diantaranya adalah ‘Menunggu Pagi Datang Lagi’ (Ivan Padak Demon), ‘Anak Lanang’ (Minggar Panji), ‘Undian’ (Fitriana Lestari), ‘Wan An’ (Yandy Laurens), dan ‘Toko Musik’ (Harvan Agustriansyah). sum