
iniSURABAYA.com – Inilah monumen kebanggaan warga Kota Surabaya. Karena kota ini punya monumen yang tak hanya satu-satunya ada di negeri ini, tetapi juga di Asia.
Tak heran bila Monumen Kapal Selam (Monkasel) ini termasuk dalam lima besar destinasi wisata yang jadi ikon Surabaya.
Informasi yang
diperoleh iniSurabaya.com, kapal selam buatan Rusia tahun 1952 ini masuk
pertama kali dan menjadi milik TNI AL pada 29 Januari 1962. Kapal perang yang kemudian
diberi nama KRI Pasopati-410 ini merupakan salah satu dari 10 kapal selam
dengan jenis sama yang ikut andil dalam pembebasan Irian Barat dari cengkeraman
Belanda di masa revolusi.
Setelah tidak lagi dioperasikan, KRI Pasopati-410 ini kemudian diboyong ke Surabaya dan diresmikan pada 27 Juni 1998. Keberadaan Monkasel ini untuk memperingati keberanian para pejuang Indonesia yang gagah berani mengusir penjajah.
Proses pemindahan
kapal selam berukuran 76,6 x 6,30 meter dan berat 1350 ton ini ke Surabaya
memang tidak lah mudah. Sebelum diboyong dan menempuh perjalanan cukup jauh
dari Jakarta, KRI Pasopati-410 terlebih dulu harus dipotong menjadi 16 bagian.
Dan setelah sampai di Surabaya, kapal selam yang kini berada di Jl Pemuda no 39 atau tepatnya di sisi Sungai Kalimas tersebut kemudian dirakit sehingga kembali utuh ke bentuk aslinya.
Wujud kapal selam ini terbagi menjadi tujuh ruangan inti, yaitu Ruangan untuk Haluan Torpedo. KRI Pasopati-410 ini dipersenjatai dengan empat torpedo propeller.
Bagian lainnya itu, Ruangan Komandan, Jembatan utama dan Pusat Komando, Ruangan Awak Kapal yang menyatu dengan dapur dan penyimpanan untuk Baterai II di bawah dek.
Berikutnya adalah Ruangan Mesin Disel dan Terminal Mesin, Kamar Mesin Listrik, dan Ruangan Torpedo untuk bagian buritan yang berisi dua buah torpedo.
Untuk memasuki bagian demi bagian ruangan Monkasel ini memang tidak mudah lantaran ruangan yang sempit. Bahkan pada beberapa bagian pengunjung harus berjalan sambil membungkuk.
“Hebat benar kapal selam ini. Jadi kebayang bagaimana sulitnya Angkatan Laut kita dulu ketika mengoperasikan kapal perang ini,” cetus Sunarko, salah seorang pengunjung Monkasel.
Meski lebar badan kapal selam ini 6,30 meter, tetapi di setiap dinding dipasang banyak peralatan sehingga membuat siapa pun yang ada di dalam tidak leluasa bergerak. “Ini membuktikan kehebatan tentara kita bisa mengoperasikan kapal yang hebat ini melawan musuh,” ujar Sunarko yang juga mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta. ita/dit
Spesifikasi KRI Pasopati-410 :
Panjang : 76,6 meter
Lebar : 6,30 meter
Kecepatan : 18,3 knot di atas permukaan
13,6 knot di bawah permukaan
Berat penuh : 1.300 ton
Berat kosong : 1.050 ton
Baterai : 224 unit
Bahan Bakar : disel
Persenjataan : 12 torpedo uap gas
Panjang 7 meter
Baling-baling : 6 lubang
Awak kapal : 63 orang termasuk komandan