Punya 400 Taman, Risma Ingin Suhu Udara Surabaya Jadi 22 Derajat Celcius dan Berkabut

Hutan bambu di Taman Harmoni Keputih Surabaya jadi favorit warga kota yang ingin menikmati keteduhan tanaman dan keindahan bunga di sekitarnya.

iniSURABAYA.com – Surabaya terus memperluas taman di berbagai sudut kota. Tujuannya, seperti ditegaskan Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya, tidak hanya menjadi indah dan cantik karena tamannya makin banyak, tetapi juga membuat kota ini makin sejuk.

Saat ini, kota kedua terbesar di Indonesia itu memiliki 400 lebih taman. Sekitar 30 persen Kota Surabaya dipenuhi oleh taman yang bermanfaat untuk menurunkan suhu udara.

Bacaan Lainnya

Hasilnya, saat ini suhu udara di Kota Surabaya telah turun sekitar dua derajat Celcius. “Nanti sampai suhu udara di Kota Surabaya mencapai 20-22 derajat Celcius. Dulu Surabaya rata-rata 34 sampai 36 derajat Celcius,” ungkap Risma.

Alumnus SMA Negeri 5 Surabaya ini menambahkan,”Sekarang sudah 34 derajat ke bawah dan itu ada datanya. Bahkan kalau pagi, Kota Surabaya berkabut.”  

Sebanyak 70 taman baru yang menghiasi Kota Surabaya diresmikan bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-726, 31 Mei lalu. Taman itu tersebar di Surabaya Pusat yang punya empat taman baru, Surabaya Utara (10), Surabaya Selatan (16), Surabaya Timur (26), dan Surabaya Barat ada 14 taman baru.

Ditegaskan Risma, 70 taman ini bukan yang terakhir. Karena Pemkot Surabaya masih menyiapkan beberapa taman unggulan lainnya.

“Yang sudah lelang ada empat. Yang sudah jalan Taman Eks Incinerator, yang persiapan kerja Taman Harmoni, yang taman Memorial Balas Klumprik dan Taman Mozaik Wiyung masih masa sanggah,” papar Rochim Yuliadi, Kasi Ruang Terbuka Hijau Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya.

Pembangunan Taman Eks Incinerator menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya, Corporate Social Responsibility (CSR), serta bantuan dari United Cities Local Government (UCLG).

Risma menekankan bahwa taman ini akan lebih bagus dari taman-taman yang ada di luar negeri sekali pun. Karena taman ini penuh bunga. “Kalau di sana (negara lain) cuma ada pohon sama rumput, kalau di sini penuh bunga,” cetus Risma yang juga menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac. dit

Pos terkait