iniSURABAYA.com – Batik Chic kembali mewarnai suasana Tahun Baru Imlek. Dan untuk koleksi Spring Festival sekaligus menandai ulang tahun ke-6 Batik Chic Red Gallery, disuguhkan kreasi yang terinspirasi dari porcelain-porcelain peranakan.
Sang kreator, Novita Yunus kemudian mengaplikasikannya gagasannya itu ke beragam model baju untuk dipadu-padankan dengan batik peranakan Cirebon.
Hasilnya? Motif porcelain yang didominasi bentuk kendi dan bunga ini kemudian hadir pada baju Cheongsam atau baju wanita khas Tiongkok, dress dan kebaya kutubaru dengan model panjang.
Saat memamerkan karya besarnya di hadapan penikmat fashion Surabaya di De Soematra 1910 Surabaya beberapa hari lalu, Novita Yunus menegaskan bahwa koleksi kali ini masih konsisten mengangkat batik khas daerah sebagai wastra Nusantara.
“Untuk atasan kebaya kami padukan dengan batik khas Cirebon dengan teknik cap kemudian dipalikasikan seperti kain lilit,” bebernya.
Soal warna, wanita yang akrab disapa Novi ini memilih warna-warna cerah yang identik dengan suasana Imlek, seperti merah, hijau, biru dan merah muda.
Novi juga tidak ragu menabrakkan warna satu dan yang lainnya dalam satu setel koleksinya, seperti kebaya warna merah muda dengan bawahan batik warna hijau, kuning dan merah hingga biru dan hijau.
“Warna cerah ini memang konsepnya sangat bertabrakan dengan warna lain, tapi terlihat serasi,” cetusnya.
Novi juga menyajikan koleksi yang memadukan perpaduan warna putih dengan warna tanah yang terdiri dari tenun Bali, lurik Yogya, sutra Garut yang dipadukan dengan long coat, jaket, dan sleeveless blouse yang terbuat dari waffle.
Untuk momen kali ini, Novi mempersembahkan 25 koleksi batik dengan beragam model dan warna.
“Saya akan tetap focus pada konsep Wastra Nusantara khususnya Jawa Timur dan daerah lain di Indonesia. Harapannya tentu koleksi dari bahan warisan negeri ini bisa menjadi pilihan para pecinta fashion baik dalam maupun luar negeri,” katanya. dit