Hadirkan Gaya Ngapak, Ustadz Muda dari Cilacap ini Lolos di Ajang ‘Beraksi Di Rumah Saja’

0
1162
Ulin Cilacap menyampaikan dakwah dengan gaya khasnya, yakni logat ngapak hingga pakaian adat di program ‘Beraksi Di Rumah Saja’, Kamis (7/5/2020) dini hari.

iniSURABAYA.com | JAKARTA – Program ‘Beraksi Di Rumah Saja’ telah menjadi pilihan tontonan edukatif di waktu sahur. Tayang di layar Indosiar sejak pukul 02.00 WIB dini hari, tausiyah dari ustadz/ustadzah tidak hanya memberikan inspirasi mengenai nilai-nilai agama sesuai Al Quran dan Hadits yang dikemas apik sehingga tetap menghibur.

Pada episode Kamis (7/5/2020) dini hari tadi ‘Beraksi Di Rumah Saja’ Top 20 Kloter Al Quddus menampilkan empat ustadz/ustadzah yang berkompetisi yakni Dani (Bekasi), Ulin (Cilacap), Adila (Medan), dan Novri (Riau).

Gaya penyampaian dakwah Ulin (Cilacap) yang sangat kental dengan logat ngapak, menjadi daya tarik tersendiri. Lewat judul dakwah yang dipilih yakni ‘Hakikat Lakon Pandu Suwargo’, Ulin (Cilacap) berhasil membuat Ustadz Solmed jatuh hati.

“Saya suka dengan Ustadz Ulin karena tetap mempertahankan ciri khasnya dalam berdakwah. Alur cerita yang disampaikan juga bagus dan dapat dibawa ke dalam pesan dari Nabi Muhammad SAW,” puji Ustadz Solmed.

Perolehan akhir ‘Beraksi Di Rumah Saja’ Top 20-kloter Al Quddus

Berbeda dengan Ulin (Cilacap), keberuntungan masih belum berpihak kepada Adila (Medan). Meski mendapat pujian dari Ustadz Taufiqurrahman atas dakwah yang dibawakannya, disertai dalil-dalil, Adila (Medan) harus ikhlas berada di urutan terakhir dari ketiga peserta lainnya.

Dengan demikian Adila (Medan) menjadi peserta yang tersingkir dari Top 20 Kloter Al Quddus. Sementara Dani (Bekasi), Ulin (Cilacap), dan Novri (Riau) berhasil melaju ke babak selanjutnya.

Keseruan Keluarga Ambyar yang terdiri dari Soimah, Irfan Hakim, Rara LIDA, dan Jirayut hadir menghibur waktu malam pemirsa lewat program ‘Ramadan di Rumah Saja’ setiap hari pukul 22.30 WIB.

Berbeda dengan episode-episode sebelumnya, pada episode Rabu (6/5/2020) ‘Ramadan di Rumah Saja’ masih dalam suasana berduka karena Indonesia kehilangan The Godfather of Broken Heart yang biasa disapa Didi Kempot.

Membuka tayangan, Soimah tampil membawakan salah satu lagu ciptaan Didi Kempot yakni ‘Cidro’ sementara Ustadz Muchlis M Hanafi memimpin doa bersama untuk mendiang Didi Kempot bersama Sobat Ambyar melalui sambungan video conference.

Pada segmen ‘Indonesia Mengaji’, Indosiar hadirkan qori/qoriah terbaik dari 34 provinsi yang membacakan potongan ayat dari salah satu surat dalam Al Quran, tidak ketinggalan Gilang Dirga bersama Keluarga Ambyar juga turut menyimak bacaan peserta.

Semalam (6/5) qoriah asal Kalimantan Tengah yakni Nova berhasil membacakan surat Ali Imran 180-181 dengan merdu, sementara Rahma (Sumatera Selatan) tidak hanya menunjukkan kemampuannya melantunkan bacaan Al Quran tetapi juga menampilkan bakat lainnya yakni memainkan alat musik gitar dan menyanyikan lagu melayu.

“Mba Rahma ini tipe-tipe calon menantu baik,” puji Soimah.

Adila dari Medan jadi peserta yang tersingkir dari Top 20 kloter Al Quddus

Malam tadi Keluarga Ambyar juga mendapat ilmu baru lewat Uci, qoriah asal Sulawesi Selatan. Setelah membacakan surat Al Isra 99-101, Uci mengajarkan Keluarga Ambyar sebutan jari-jari manusia dalam Bahasa Arab.

Setelah melewati proses penjurian dari bacaan Al Quran masing-masing peserta, semalam Rahma dari Sumatera Selatan terpilih sebagai Peserta Terbaik 1 dan berhak untuk kembali berkompetisi melawan qori/qoriah terbaik lainnya. wid

Comments are closed.