Belum Pernah ke Bali, Karya Aulia Widad Ashianty Justru Dinyatakan Terbaik di Lomba Desain Lid Cup

Mahasiswa LaSalle College Surabaya berhasil unjuk karya pada lip cup minuman kemasan Fontaqua.

iniSURABAYA.com – Baru pertama kali ikut lomba desain lid cup dan sempat pula terpapar Covid-19, menjadi tantangan tidak mudah bagi Aulia Widad Ashianty untuk menyelesaikan pengerjaan desain kemasan air mineral Fontaqua.
Tetapi, bungsu dari dua bersaudara ini sama sekali tak menduga, karyanya justru ditetapkan sebagai pemenangnya. “Saya maksimalkan imajinasi untuk mewujudkan desain ini. Sebab, saya belum pernah ke Bali,” ungkap mahasiswa semester 4 Jurusan Graphic Design LaSalle College Surabaya ini kepada iniSurabaya.com, Senin (27/9/2021).
Ditemui usai penganugerahan hadiah di Kampus LaSalle College Surabaya, Aulia menguraikan proses yang dia lalui untuk menyelesaian desain lid cup tersebut. “Ide semalam sudah dapat. Tetapi pengerjaannya perlu waktu tiga minggu,” paparnya.
Aulia mengaku memaksimalkan ciri khas Pulau Dewata tersebut. “Di Bali yang selama ini banyak dikenal adalah orang membawa sesajen dan Pura Besakih. Ikon itulah yang saya aplikasikan di desain lid cup tersebut,” tuturnya.
Keunggulan lain dari desain Aulia adalah karya yang sangat penuh warna. Gadis asal Surabaya ini memberikan lebih dari 10 warna pada karya desain tersebut.
“Bali itu kan cheerfull. Jadi saya tak bisa hanya ambil biru saja. Itu kurang Bali banget!” tegasnya.
Meski sempat mengalami tiga kali revisi, karya desain Aulia akhirnya dinyatakan unggul dibanding peserta lainnya. “Puas. Dan jadi makin penasaran ingin ke Bali,” cetus Aulia sambil tertawa ketika ditanya perasaannya saat ditetapkan sebagai pemenang.

Sementara Haryanto Setiawan Wiyoto, Marketing Manager PT Atlantic Biruraya –produsen Fontaqua—menyatakan kompetisi itu sengaja diselenggarakan untuk memberi visualisasi yang lebih ‘segar’ terkait produk air mineral yang sudah akrab di kalangan masyarakat Bali tersebut.
Sejak hadir pada tahun 1986, lanjut Haryanto, lid cup Fontaqua belum pernah ganti. Haryanto menekan pula, selain menjaga agar minuman tidak tumpah, lid cup juga berfungsi sebagai media untuk promosi produk tersebut.
“Kami ingin memberikan wajah baru pada produk ini dan harus ada kesan Bali-nya,“ urainya.
Haryanto menambahkan, lomba ini sekaligus jadi trigger bagi kalangan industri dan kalangan pendidikan, bahwa kerjasama bisa dilakukan dari hal-hal kecil, tetapi punya efek besar.
“Hasilnya bagus sekali. Benar-benar desain yang fresh dan tidak biasa. Wah
kami jadi bingung memilih, nih,” begitu pujinya.
Di tempat yang sama, BG Fabiola Natasha, Program Coordinator Graphic Design LaSalle College Surabaya mengatakan, pengerjaan desain lid cup itu diawali diskusi yang dilanjut dengan membuat design brief untuk mendapatkan informasi dan data lengkap produk.
“Dalam sebuah proses desain, tidak hanya mengolah gambar. Desainer perlu mengetahui karakter klien dan produknya. Seperti apa mereka, apa yang mereka inginkan, bagaimana visi dan misi perusahaan. Serta siapakah target market dan audiencenya,” bebernya.
Dengan kata lain, Fabiola yang juga dosen pembimbing pada proyek ini menekakan, membuat sebuah desain itu mengkombinasikan komunikasi dan visual yang tujuannya untuk sebuah bisnis. ap