iniSURABAYA.com – PT Mas Murni Indonesia Tbk optimistis akan bangkit di tahun 2022 setelah mengalami kerugian yang cukup besar akibat tekanan pandemi yang berlangsung selama dua tahun (2020-2021).
Untuk mendukung capaian yang lebih baik, perusahaan ini akan memaksimalkan operasionalisasi Garden Palace Hotel (GPH) sebagai salah satu bidang usaha andalannya.
Menurut Peterjanto Suharjono, Direktur PT MMI, selama pandemi hotel bintang 4 di pusat Kota Surabaya ini hanya mengoperasikan 40 persen kamar dari kapasitas total sejumlah 360 ruangan.
Sejak Oktober 2021 kamar yang dioperasikan ditambah menjadi 50 persen seiring dengan terus membaiknya penanganan Covid-19 sehingga perekonomian di negeri ini mulai tumbuh positif.
“Di akhir Januari 2022 kami akan operasikan full 360 kamar, karena tamu juga sudah mulai tambah banyak,” katanya kepada iniSurabaya.com, Rabu (29/12/2021).
Ditemui usai gelaran Rapat Umum Pemegang Saham di Caesar Palace Ballroom, Peter menambahkan, pihaknya juga membidik kerjasama dengan perusahaan yang menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat bagi karyawannya yang akan berlibur atau bepergian jauh.
“Kami maksimalkan kerjasama B to B dengan menawarkan paket-paket karantina. Jadi kami akan buka satu hingga dua lantai untuk menampung karyawan yang sedang off kerja ini untuk jalani karantina selama 7-10 hari,” paparnya.
Jika selama waktu yang ditentukan oleh Satgas Covid-19 karyawan tersebut tetap sehat dan negatif (Covid-19) baru diijinkan pulang ke rumah atau berlibur. “Begitu pula saat dia mau balik kerja, nggak bisa langsung ke perusahaannya, tetapi masuk karantina lagi,” urainya.
Peter juga menyampaikan program kerjasama yang dilakukan bersama PT Idea Indonesia Akademi Tbk. Perusahaan yang mendidik calon-calon hotelier lewat program vokasi itu merekrut 150 siswa yang dibagi dalam tiga kelas.
“Siswa ini dilatih di GPH selama enam bulan. Selama masa pendidikan, siswa akan tinggal di hotel ini,” tandasnya.
Laba Bersih Minus
Lebih lanjut Peter memaparkan, selain GPH, PT MMI memiliki sejumlah unit usaha, diantaranya yaitu katering, laundry, perkantoran, perumahan, budidaya udang, serta glamping & outbound.
Pada 2020, pendapatan PT MMI tercatat Rp 41,7 miliar atau anjlok dibanding 2019 yang mencapai Rp 126,73 miliar. Sedangkan laba bersihnya tercapai – Rp 64 miliar alias rugi.
Pada 2019, PT MMI mencatatkan kinerja laba bersih mampu mencapai Rp 1,76 miliar. Sedangkan tahun 2021 hingga September, pendapatan MAMI tercatat Rp 35 miliar, dengan catatan kerugian mencapai – Rp 28 miliar.
“Pukulan berat akibat pandemi ini membuat Garden Palace harus tutup selama tiga bulan. Karena efisiensi yang kami lakukan tetap tidak membantu. Pendapatan jauh drop-nya,” ujar Peter. ap