
ILUSTRASI : Kondisi THR Surabaya setelah ditutup pada 2018.

ILUSTRASI : Kondisi THR Surabaya setelah ditutup pada 2018.
iniSURABAYA.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana merevitalisasi dan menghidupkan kembali kompleks Taman Remaja Surabaya (TRS). Lokasi tersebut nantinya jadi pusat kesenian dan wahana wisata murah keluarga di Kota Pahlawan.
Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya mengungkap konsep revitalisasi TRS yang akan lebih banyak ruang terbuka, seperti plaza dan pertunjukan kesenian seperti ludruk dan jenis kesenian tradisional lainnya.
“Ada tempat-tempat yang mengenang ludruk zaman dulu dan tempat keluarga. Jadi banyak tempat terbukanya untuk plaza, penampilan seni,” papar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini, Sabtu (15/7/2023).
Eri Cahyadi menyatakan, bahwa dia telah meminta kepada pihak pengelola, agar nantinya menentukan Harga Tiket Masuk (HTM) TRS maksimal Rp25.000. Penentuan HTM ini menjadi komitmennya dalam menyediakan wisata murah keluarga di Surabaya.
“Kalau pengunjung mau bermain lagi, silakan bayar. Tetapi masuk, menikmati ada plaza terbuka, itu adalah Rp25.000. Saya ingin ada wisata murah di Surabaya,” ujar orang nomor satu di Kota Surabaya ini.
Pria yang akrab disapa Cak Eri ini menambahkan, kerjasama pengelolaan Taman Remaja Surabaya akan menggunakan skema Build Operate Transfer (BOT). “Jadi seperti (kerja sama) pengelolaan Pasar Turi. Ada kerjasama atau sewa berapa puluh tahun, setelah itu harganya sekian,” katanya.
Cak Eri Cahyadi mengungkapkan, sudah ada investor yang berminat untuk membangun TRS. Saat ini progres revitalisasi TRS dalam pendampingan kejaksaan.
“Taman remaja sudah ada investor. Sekarang sedang pendampingan di kejaksaan tinggi, yang insyaallah terkait dengan pelaksanaan dan keuangannya,” urainya.
Sementara itu, Febrina Kusumawati, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Surabaya menyebutkan, rencana revitalisasi TRS dalam tahap penyepakatan nilai appraisal antara pemkot dengan pihak investor.
“Masih disepakatkan terkait appraisal-nya. Kemarin kami dibantu pendampingan oleh jaksa,” kata Febrina Kusumawati.
Menurut Febri, nilai appraisal itu sudah ditawarkan ke pihak investor. Sementara ini, pihak investor tengah menghitung cash flow pengelolaan TRS dengan nilai appraisal yang ditentukan. Seperti misalnya, menghitung besaran harga tiket wahana TRS dengan profit yang akan didapatkan investor dan sebagainya.
“Jadi tinggal menunggu feedback. Appraisal sudah selesai kan disampaikan ke investor, tinggal mereka mau atau tidak. Kalau konsepnya itu diserahkan ke investor, tapi untuk nuansanya masih seperti dulu, hiburan rakyat. Yang pasti konsep besarnya seperti dulu dengan makeover kekinian,” pungkasnya. wid