Sedangkan bagi warga yang tidak mudik diminta tetap waspada. Biasanya warga yang tidak mudik akan disibukkan urusan memasak di dapur. Warga juga diminta memperhatikan beban penggunaan elektronik di rumahnya.
“Jangan menggunakan stop kontak sampai menumpuk, terutama kabel rol karena rawan induksi seringkali bisa terjadi kebakaran. Harus memperhitungkan listrik yang digunakan, apakah cukup menahan beban elektronik,” tuturnya.
Berdasarkan hasil penanganan kebakaran pada tahun 2023 saat libur IdulFitri, tercatat lima bangunan rumah, dan lima industri yang berhasil ditangani DPKP Surabaya. Dia berharap saat momentum libur Lebaran ini warga bisa menjaga keamanan rumahnya masing-masing.
Jika hendak mudik atau libur lebaran, warga diimbau menitipkan rumah kepada tetangga atau melapor ke RT/RW. “Meski di Surabaya kalau ada penanganan, dari segi kontribusi atau kepedulian warga memang sangat luar biasa, tetapi rumah yang ditinggal mudik harus dilaporkan sehingga kita bisa melakukan patroli. Kalau ada CCTV, kita bisa pantau setiap lorong gang,” ujarnya.
Bila ada warga menemukan hal yang mencurigakan atau kedaruratan di kampungnya, diimbau segera melapor Command Center 112. “Selain itu, warga juga bisa bersurat kepada kami jika ingin mendapatkan sosialisasi dan pelatihan pemadam kebakaran secara gratis. Karena juru padam sebenarnya adalah warga, yaitu warga melakukan penanganan pertama saat terjadi kebakaran,” tandasnya.