Konser Amal Worldship Orchestra Jepang Batal Digelar, Ternyata Ini Penyebabnya

Kedatangan Worldship Orchestra, musisi muda Jepang di Indonesia tidak hanya untuk konser amal. Mereka juga datang ke sekolah-sekoah untuk berbagi pengetahuan soal musik klasik.

iniSURABAYA – Wajah-wajah lesu mewarnai ekspresi puluhan musisi yang tergabubg di Worldship Orchestra, Rabu (14/3). Malam itu mereka dijadwalkan tampil bersama sejumlah musisi lokal Surabaya di Gedung Cak Durasim.

Beberapa kelompok musik yang malam itu juga sudah mempersiapkan diri adalah National Star Academy, Amadeus Orchestra, dan Tiwul Brass Wood Wind dari Universitas Negeri Surabaya. Tetapi, ketika acara yang baru beberapa menit dimulai sekitar pukul 19.00 itu mendadak terhenti.

Panggung sama sekali tidak ada kegiatan. Usut punya usut ternyata pihak panitia sedang berhadapan dengan aparat kepolisian yang meminta pertunjukan tersebut tidak dilanjutkan.

Alasannya, pihak panitia belum mengantongi ijin dari kepolisian. “Kami sebetulnya sudah mengajukan pemberitahuan mengenai kegiatan ini ke Polsek Genteng. Tapi, rupanya itu dianggap tidak cukup,” kata Lintang Suminar selaku local coordinator ‘Tour Musical Journey 5 Folk’ itu.

Karena yang tampil antara lain musisi dari Jepang, lanjut Lintang, maka pihak penyelenggara harus mendapat ijin dari Kepolisian Daerah Jawa Timur. “Kami tidak tahu jika untuk pengajuan ijin ini harus di tingkat Polda,” imbuh gadis yang akrab disapa Sumi ini.

Dalam kesempatan itu, Setiawan Nanang yang juga Koordinator Lokal Worldship Orchestra meminta maaf pada pengunjung yang sudah memenuhi ruangan tersebut. “Bagi penonton yang ingin meminta kembali dana donasi untuk acara ini kami akan langsung kembalikan malam ini juga,” tuturnya.

Pertunjukan musik klasik yang disuguhkan musisi muda Jepang ini memang unik. Penonton bisa menonton gratis pentas musik yang biasanya bertiket mahal tersebut.

Dalam pementasan ‘Tour Musical Journey 5 Folk’ ini penonton hanya diminta membayar sejumlah Rp 25.000. Selain itu, penonton juga bisa ‘membayar’ dalam bentuk bantuan pakaian layak pakai atau buku bekas.

“Apa pun sumbangan penonton akan kami sumbangkan ke Kampung Anak Negeri binaan Pemkot Surabaya,” tandas Sumi.

Menurut Iwan, konser Worldship di Surabaya ini sudah yang ketiga kalinya. Sebelumnya bisa dilaksanakan dengan baik, dan baru kali ini bermasalah lantaran tidak ada ijin

“Kami tidak tahu bahwa untuk acara sosial pun harus menggunakan ijin,” ucapnya.

Informasi yang diperoleh iniSurabaya.com, konser Worldship di Indonesia sudah berlangsung empat kali. Dua kali sempat diadakan di Kota Malang, dan dua kali di Surabaya.

“Terakhir tahun lalu kami selenggarakan di Balai Pemuda Surabaya. Waktu itu, Bu Risma (Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya) juga hadir,” ungkap Iwan. dit

Pos terkait