iniSURABAYA – Fast Fashion belakangan menjadi tren berbusana kalangan wanita aktif. Mereka ingin tampak menarik tanpa perlu banyak berganti baju. Artinya, busana yang mereka kenakan bisa untuk kerja sekaligus langsung jalan-jalan ke mall atau nongkrong bersama teman-temannya.
Karena itu, warna-warna netral seperti hitam, putih, serta krem sangat favorit bagi perempuan aktif ini. “Warna sangat terpengaruh oleh tren. Namun, yang dominan biasanya yang natural dan netral sehingga fleksibel dipakai siang maupun malam,” kata Emily Jaury, salah satu pendiri e-commerce berlabel ‘Love and Flair’ ini.
Untuk bahannya, lanjut Emily, penggemar produk fashion ini lebih suka jenis katun, scuba, dan polyester. Selain tak terlalu tipis, bahan kain ini adem dan bisa digunakan di luar maupun dalam ruangan kantor.
“Selera customer selalu ganti. Tapi biasanya apa yang ada di medsos (media social, Instagram) mereka langsung ingin bisa pakai juga,” tegas Emily.
Yang juga jadi pertimbangan konsumen ketika hendak menentukan pilihan adalah target acara atau kegiatan yang akan dilakukan. “Seperti saat seperti sekarang yang menjelang musim liburan, sudah banyak yang cari baju-baju yang pas buat dipakai liburan. Mereka sibuk cari baju untuk vacation, baju renang misalnya,” bebernya.
Menurut Emily, untuk versi online, Love and Flair didukung oleh 60 brand. “Tapi yang saya bawa ke Surabaya hanya 20 brand ditambah tiga brand milik kami sendiri,” ungkap Dewi Purwati, rekan Emily yang juga founder Love and Flair.
Dewi menambahkan,”Yang brand kami adalah And Other Day untuk baju sehari-hari. Lalu Front Row, modelnya adalah baju yang sering diperagakan di trunk show luar negeri. Sedang brand lainnya adalah Suki, yaitu baju untuk occasion, biasa dipakai mereka yang suka foto-foto.”
Pop Up Market ‘Love and Flair’ hadir di Ciputra Wold Surabaya mulai Rabu (3/10/2018) hingga akhir November 2018. Total ada sekitar 250 busana terbaru yang dipajang di gerai tersebut.
Busana yang dipajang di pop up market ini dibanderol dengan harga mulai Rp 200.000 hingga Rp 2 juta. “Semuanya ready to wear. Baju koleksi kami pas buat mereka yang berusia 18-35 tahun. Tapi mami-mami yang baru punya anak juga banyak mau pakai juga kok,” urainya. dit