iniSURABAYA – Surabaya dikenal sebagai kota dagang. Tetapi bagaimana suasana perdagangan tempo doeloe? Betulkah perdagangan di ibukota provinsi Jawa Timur ini banyak dilakukan di pelabuhan?
Untuk menyaksikan langsung kondisi perniagaan Surabaya di masa lalu ini, Surabaya Heritage Track (SHT) menggelar program tematik ‘Berniaga ke Surabaya’.
Kesempatan ini terbuka untuk umum mulai Jumat (22/2/2019) hingga 24 Maret mendatang. melalui program tematik ini masyarakat diajak menengok kehidupan perniagaan di era kejayaan Pelabuhan Kalimas dengan mengunjungi tempat bersejarah terkait.
“Salah satunya adalah Menara Pantau yang menjadi tempat untuk mengawasi aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Kalimas serta Pasar Pabean. Di tempat inilah semua komoditi dikumpulkan dan diperdagangkan,” kata Rani Anggraini, Manager House of Sampoerna.
Menurut Rani, tur tematik SHT diselenggarakan pada periode-periode tertentu guna memperkenalkan sejarah kota Surabaya serta berbagai bangunan dan kawasan yang memiliki nilai sejarah tinggi.
Sejak 2010 SHT telah menyelenggarakan 47 tur tematik dan mengunjungi lebih dari 70 bangunan cagar budaya baik museum, institusi pemerintahan dan swasta, tempat peribadatan, monumen, kampung, pasar, perpustakaan, pabrik, dan lain sebagainya.
Hal tersebut juga menginisiasi Heritage Walk dengan nama ‘Klinong-klinong ning Suroboyo’ yang menjadi pengembangan SHT dengan mengajak Trackers untuk secara langsung berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Tur tematik ‘Berniaga ke Surabaya’ ini bisa dinikmati setiap hari Jumat hingga Minggu pukul 10.00-11.30.
Adapun titik pemberhentiannya adalah sebagai berikut:
– Menara Pantau Kalimas
Sungai Kalimas dilengkapi fasilitas untuk menunjang perniagaan kota Surabaya. Seperti gudang–gudang yang menjadi tempat penyimpanan barang komoditi dan tangga batu untuk mempermudah proses bongkar muat.
Selain itu dibangun pula sebuah menara pantau yang berfungsi untuk mengawasi aktivitas bongkar muat dari sungai menuju gudang. Menara pantau ini diperkirakan telah berdiri sekitar tahun 1900an dan menjadi saksi bisu hiruk pikuknya aktivitas pelayaran Pelabuhan Kalimas.
– Pasar Pabean
Berlokasi di antara kawasan Pecinan dan kawasan Arab, Pasar Pabean menjadi pusat aktivitas perniagaan sejak tahun 1849. Ramainya aktivitas perdagangan di Pelabuhan Kalimas menjadikan Pasar Pabean menjadi tempat bertemunya berbagai macam komoditi dan etnis masyarakat.
Pasar Pabean masih jadi salah satu pasar tersibuk yang mendorong roda perekonomian Surabaya. Pasar Pabean memiliki berbagai komoditas yang lengkap dari mulai berbagai rempah, yaitu tanaman yang beraroma, daging, ikan segar, dan ubi. dit