iniSURABAYA.com – Perjalanan hidup Marion Jola sepertinya tak lepas dari gosip miring. Tak hanya soal video panas yang sempat bikin heboh dunia selebritas Tanah Air yang membuat jeboan Indonesian Idol ini harus sibuk mengklarifikasi bahwa itu bukan dirinya.
Ketika masih di kelas 5-6 sekolah dasar (SD), pemilik nama Marion Rambu Jola Pedy ini mengaku sudah jadi bahan gunjingan yang hingga kini tetap diingatkan.
Waktu itu, perempuan yang akrab disapa Lala ini digosipkan mau ‘dibawa’ ke mana saja, termasuk ke semak-semak hanya dengan dibayar Rp 2.000. Pengalaman buruk itu diceritakan Lala ketika tampil di channel Merry Riana yang diunggah di YouTube, Sabtu (12/10/2019).
Lala menyatakan, pada suatu waktu ia dan keluarga baru pindah ke Sumba Tengah. Sebagai anak baru Lala tak memiliki teman.
Saat itu Marion mengikuti lomba bernyanyi, namun sepulang dari perlombaan asisten rumah tangga Marion datang dengan berita buruk.
Ternyata para tetangga dan anak-anak sekitar yang belum dikenal Marion menyebarkan gosip buruk tentangnya.
“Waktu itu masih SD, aku tuh digosipinnya gini, ‘Lala itu kalau dikasih Rp 2.000 mau diajak ke mana aja ngapain aja, di semak-semak pun mau’,” cetusnya.
“Sejahat itu dan itu aku masih kecil,” lanjutnya.
Penyanyi asal Kupang ini merasa sangat sedih dengan gosip yang beredar di masyarakat saat itu karena faktanya, ia bahkan jarang keluar rumah untuk bermain.
Awalnya, Lala menceritakan tentang bullyan yang kerap dia terimanya sejak kecil. Tak hanya secara verbal, dia juga mengaku pernah di-bully secara fisik.
Menurut Lala, kepribadiannya yang selalu ingin menonjol dianggap jadi penyebab teman-teman masa kecilnya jadi tidak menyukainya.
Tak hanya dari teman-temannya. Justru sang ayah pernah merasa cemas dengan kebiasaan Marion Jola.
“Papa dulu julukin aku penyakitan. Dia bilang penyakitnya MPO. Minta Perhatian Orang,” ungkap Lala dalam video tersebut.
Menurut Lala, saat itu sang ayah menilainya terlalu ingin diperhatikan orang lain.
Lala berkisah, suatu waktu ia pernah diajak orangtuanya datang ke sebuah pesta pernikahan.
Sesampainya di tempat pernikahan dia menghilang. Setelah dicari, Lala ternyata berada di pelaminan bersama kedua mempelai. Alasannya, hanya untuk mencari perhatian orang.
Tak hanya itu, setiap ada tamu datang ke rumah, finalis Indonesian Idol musim ke-9 ini mengaku sering bersikap centil dan tebar pesona.
Kedua orang tuanya khawatir sikap Marion saat itu justru akan berdampak buruk.
Keinginan menjadi pribadi yang menonjol itu ternyata juga dirasakan Lala saat berada di sekolah.
Penyanyi yang sempat berkolaborasi dengan Rayi Putra Rahardjo di single berjudul ‘Jangan’ (2018) ini mengungkapkan bahwa di sekolah ia selalu ingin menjadi yang nomor satu.
Setiap guru bertanya kepada siswa, ia selalu mengacungkan jari meski saat itu ia tak tahu jawabannya. “Misalnya ditanya aku yang mau jawab. Intinya aku mau tahu atau enggak jawabannya ya aku suka sok tahu. Atau misalnya disuruh mewakili sekolah maunya aku gitu, pokoknya semua aku. Mau yang kelihatan, yang nomor satu,” imbuhnya.
Di sekolah Lala pun kerap berpenampilan berbeda dengan siswa lain. Lala mengaku sering mengenakan pita-pita besar agar menarik perhatian orang.
Ternyata kekhawatiran orang tua Marion benar-benar terjadi. Keinginan Lala untuk serba menonjol ternyata membuatnya sering di-bully. Ia pun akhirnya tak memiliki banyak teman di sekolah. wid