Geber Lomba Photo Hunt, Juri Seleksi 500 Karya, Inilah Hasilnya

Harris Hotel & Conventions Bundaran Satelit Surabaya menggelar pameran foto untuk menandai kehadirannya di Kota Surabaya.

iniSURABAYA.com – Bukan perkara mudah untuk menentukan enam karya terbaik dari 500 foto yang dikirim peserta Photo Hunt Competition yang diselenggarakan Harris Hotel & Convention Bundaran Satelit Surabaya untuk menandai kehadirannya di Kota Pahlawan tersebut.

Maka tiga juri, yang terdiri dari Eric Ireng (Dosen Foto Jurnalistik Stikosa AWS Surabaya), Fully Syafi (Photo Stringer Kantor Berita Eropa/EPA), dan Virginie Tutin Sandstrom (GM Harris Hotel & Convention Bundaran Satelit Surabaya) menyeleksi selama sehari penuh hingga diperoleh yang diinginkan.

Bacaan Lainnya

Lomba dengan konsep hitam putih yang diselenggarakan pada September 2019 itu menarik perhatian para pehobi fotografi. Terbukti peserta Photo Hunt Competition yang mengusung tema ‘Sport in the City’ ini tak hanya dari Kota Surabaya.

“Mereka yang dari Jombang, Jakarta, dan Malang mau datang ke Surabaya untuk hunting foto,” ungkap Virginie sesaat sebelum mengumumkan nama-nama pemenang Photo Hunt.

Dari 500 karya yang masuk, lanjut Virginie, kemudian dipilih 20 nominator. “Dari jumlah itu lalu kami tentukan enam pemenangnya,” tegas Virginie menguraikan proses penilaian karya foto.

Menurut Virginie, latar belakang peserta pun beragam. “Ada yang dari kalangan pelajar. Atau mereka yang memang fotografer dan cinta pada aktivitas olahraga di Kota Surabaya,” imbuhnya.

Baca Juga : https://inisurabaya.com/2020/02/menunggu-5-jam-di-frontage-a-yani-pria-asal-jombang-ini-raih-hadiah-rp-15-juta/

Sementara Kus Andi, Marketing & Branding Manager Harris Hotel & Convention Bundaran Satelit Surabaya menekankan bahwa lomba foto tersebut selalu diadakan setiap Tauzia Hotels akan mengoperasikan Harris Hotel baru.

“Dan di setiap lomba foto, kami selalu mengangkat budaya lokal,” urainya.

Ditemui di tempat yang sama, Fully Syafi yang menjadi kesulitan juri dalam memilih ratusan foto yang masuk adalah banyak peserta yang memotret di lokasi yang sama.

“Banyak foto yang seragam, tempatnya sama. Cuma berbeda angle,” tuturnya.

Meski juri sudah fokus pada ‘olahraga’ di tengah kota metropolitan Surabaya, tetap bukan hal mudah untuk menentukan pemenangnya. Sebab, olahraga yang dibidik peserta bukan saja olahraga yang dimainkan atlet.

Tak sedikit yang memotret aktivitas warga berolahraga di tengah kesibukannya. “Intinya adalah memunculkan semangat kota ini menjadi tempat yang ramah dan memberi ruang bagi warganya untuk berolahraga,” tegasnya.

Karya tiga juara utama bersama tiga runner up plus 14 karya lainnya dipajang di Harris Hotel & Convention Bundaran Satelit Surabaya selama sebulan hingga 27 Maret 2020. dit

Pos terkait