
Aldy dan Riko (kanan) bersama mempelajari lagu baru dengan hanya mendengar lagu tersebut di YouTube.

iniSURABAYA.com | JAKARTA – Ada yang spesial pada pentas musik yang disajikan Rian Ekky Pradipta di YouTube channel Rian Ekky Pradipta hari Minggu (21/6/2020) pukul 14.00 WIB.
Vokalis grup band D’Masiv ini akan kolaborasi bareng murid-murid Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Pentas kolaborasi dalam rangka Hari Musik se-Dunia ini diakui Rian bermula dari video yang diposting Ariko Tibortius, salah satu guru di SLBN Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur di platform YouTube.
Setelah menghabiskan waktu dengan siswa-siswi di sekolah untuk siswa penyandang disabilitas yang baru dibuka pada tahun 2016 itu, Riko bertekad untuk menggaungkan suara mereka dan memberitahu dunia bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk terus belajar, tumbuh, dan mengejar passion/ minat.

Riko meyakini, terlepas dari keterbatasan fisik, mereka adalah anak-anak istimewa dengan bakat unik yang sayang jika diabaikan atau diremehkan.
Riko lalu menunjuk Aldy sebagai salah satu contoh. Siswa tunanetra berusia 15 tahun ini punya suara khas dan bakat menulis lagu. Potensi Aldy sangatlah inspiratif dan harus diapresiasi, namun terkadang terlewatkan oleh masyarakat.
“Karena itu saya memutuskan untuk mempublikasikan video nyanyian Aldy di YouTube,” ungkapnya.
Sejak akhir 2018, semakin banyak orang mengenai siswa-siswi SLBN Labuan Bajo, terutama Aldy. Ia seringkali mendapat undangan untuk tampil di berbagai acara di seluruh kota, hingga di Jakarta.
Satu hal yang terus memotivasi Aldy untuk berkarya adalah mengetahui bahwa ribuan orang menonton videonya. Ini yang membuatnya yakin bahwa suara dan cerita dia berharga dan didengar oleh kalangan luas.
“Ketika saya mengunggah video ini ke YouTube, saya berharap orang akan melihat talenta Aldy dan anak-anak lainnya. Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kekurangan dan keterbatasan bukanlah hambatan. Anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki talenta luar biasa yang harus kita dukung, perkuat dan rayakan,” imbuh Riko.
Aldy adalah remaja berusia 15 tahun yang berasal dari desa Jawang di kabupaten Manggarai Timur. Anak ke-3 dari lima bersaudara dari orang tua yang berprofesi sebagai petani ini merupakan satu-satunya penyandang disabilitas di keluarganya.
Ia mengenal musik pertama kali dari pamannya yang mengajarkan cara bermain keyboard. Dia menemukan sukacita dan keinginan untuk terus menghibur orang dengan nyanyian dan musiknya sejak itu.
Selain menjadi penyanyi, Aldy juga memiliki keinginan untuk menjadi penulis lagu. Baginya, menulis lagu membantu dalam menceritakan kisahnya, memperkenalkan kota asalnya juga bahasa setempat dengan lebih baik.
Kini, Aldy dapat memainkan tiga instrumen, yaitu keyboard, gitar dan suling yang ia pelajari secara otodidak. Dia juga sempat meraih prestasi sebagai runner-up pertama di provinsi NTT untuk kompetisi menyanyi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 2019.
Cerita Riko dan Aldy inilah yang kemudian menarik perhatian Rian D’Masiv untuk berkolaborasi. “Saya melihat bakat yang luar biasa pada diri Aldy. Seorang anak dari Timur yang mungkin tidak memiliki fisik sempurna seperti kita semua, tapi memiliki semangat luar biasa untuk berkarya,” kata Rian.
Dia menambahkan,”Walaupun seorang tunanetra, tapi hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk dia bernyanyi dan membuat lagu.”
Kata ‘Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasa-Nya bagi hamba-Nya yang sabar dan tak putus asa’ terwujud di diri Aldy. wid