
Aliyah Ulil Faddila selaku ketua tim saat menunjukkan V-Eco rancangannya timnya.

iniSURABAYA.com – Meski masyarakat Indonesia sudah memasuki tatanan kehidupan baru, ternyata mereka masih banyak menahan diri untuk berwisata.
Kondisi tidak nyaman untuk bepergian ke objek wisata inilah yang melatari tim mahasiswa dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS Surabaya merancang inovasi berupa wisata virtual yang diberi nama V-Eco.
Tiga mahasiswa tersebut, Aliya Ulil Faddila, Sukma Dyah Aini, dan Selvi Aini Mutiara Fadillah mengaku melakukan perancangan V-Eco lantaran resah menyaksikan minimnya kunjungan wisata di masa pandemi. Apalagi pariwisata yang berbasis Area Model Konservasi dan Edukasi (AMKE).
“Kami mencoba membuat wisata menjadi lebih aman di saat pandemi dengan konsep virtual ini,” tutur Aliya Ulil Faddila, ketua tim.
Menurut mahasiswi yang biasa disapa Ulil ini, V-Eco hadir sebagai solusi untuk berbagai permasalahan pariwisata pada saat pandemi di Indonesia.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Ulil dan tim terlebih dulu melakukan riset ke salah satu wisata AMKE yakni di Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu.

“Setelah itu, dilakukan perencanaan pengembangan V-Eco di desa-desa tertinggal yang memiliki tempat wisata di seluruh Indonesia,” paparnya.
Mahasiswi asal Jombang ini menerangkan, Oro-Oro Ombo merupakan salah satu Das Hulu yang berperan penting bagi masyarakat. Sebagai upaya konservasi dan edukasi masyarakat tani yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan di daerah Panderman yang mendirikan wisata edukasi herbal.
Ada banyak masyarakat yang terlibat dan bergantung pada wisata AMKE ini. “Sehingga lewat V-Eco ini dapat memberikan dampak multiplier effect bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
V-Eco sendiri, lanjut Ulil, dirancang dalam bentuk websiteyang memiliki video virtual dengan fokusan 3D. Pengunjung dapat mengakses website tersebut dan memilih perjalanan kemana.
Selanjutnya pengunjung diajak berkeliling di tempat wisata itu melalui video 3D. “Pengunjung dapat mengetahui apa saja yang ada di wisata itu mulai dari isi wisata hingga apa yang dijual di sana,” ungkap gadis kelahiran 10 Desember 1999 ini.
Ditambahkan pula, V-Eco juga dilengkapi fitur favorit yang berfungsi untuk menyimpan perjalanan pengunjung yang disukai. Sehingga video virtual bisa dinikmati dan diputar kapan saja berulang-ulang kali.
Pengunjung bisa pula menambah wawasan wisata sekaligus dapat membeli produk-produk unggulan yang dijual dalam wisata tersebut lewat website V-Eco. “Kami buat dalam bentuk website agar user friendly dan tidak perlu repot mengunduh aplikasi yang terkadang menghabiskan memori,” imbuhnya.
Berkat inovasi tersebut, tim ini berhasil memperoleh Juara 1 di ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Gemintang 2020 yang digelar Himpunan Mahasiswa PWK Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, akhir November lalu.
Meski begitu, tim yang dalam pengembangan inovasinya dapat bimbingan dari Putu Gde Ariastita ST MT, dosen Departemen PWK ini mengaku sempat mengalami beberapa kendala, seperti saat pengerjaan proposal yang harus terhambat karena keterbatasan komunikasi.
“Meskipun ada app conference, perbedaan lokasi tempat tinggal antar anggota tim menyebabkan sinyal tidak stabil dan menghambat koordinasi sesama tim maupun proses pengambilan data melalui wawancara daring,” beber Ulil.
Ke depan, Ulil menargetkan dapat mengembangkan V-Eco ke generasi muda sekarang agar potensi pariwisata di Indonesia terus berkembang. Ulil berharap V-Eco dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat di sekitar wisata tersebut berupa peningkatan pendapatan, sehingga tempat wisata yang berbasis AMKE seperti di Desa Oro-Oro Ombo ini dapat menjadi wisata yang resilient.
“Kami juga ingin konsep ini dapat diimplementasikan oleh pengelola melalui kerja sama dengan stakeholder terkait,” pungkasnya. ana