iniSURABAYA.com – Sejumlah rumah sehat di beberapa wilayah kelurahan Surabaya sudah mulai beroperasi. Bahkan, beberapa ruang isolasi mandiri yang disiapkan atas dasar gotong-royong demi melindungi dan menyelamatkan warga ini mulai ditempati orang tanpa gejala (OTG).
Menurut Febria Rachmanita, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, kapasitas rumah sehat di Surabaya totalnya saat ini sekitar 2.346. Setidaknya ada enam rumah sehat yang sudah dimanfaatkan oleh warga. Salah satunya berada di SDN Tambaksari III dan SMPN 29 Surabaya.
“Untuk yang sudah beroperasi dan berpenghuni itu ada enam rumah sehat,” ungkap Febria Rachmanita.
Wanita yang akrab disapa Feny ini menyatakan, setiap harinya petugas puskesmas melakukan pemeriksaan kesehatan warga yang menjalani perawatan di rumah sehat.
Petugas rutin memeriksa kondisi fisik hingga saturasi oksigen warga. “Setiap hari pukul 13.00 petugas puskesmas selalu memeriksa kesehatan fisik dan saturasi warga yang ada di rumah sehat itu,” paparnya.
Meski demikian, Feny menegaskan, sebelum warga menjalani perawatan di rumah sehat, pihak puskesmas melakukan skrining atau pemeriksaan. Skrining dilakukan untuk menentukan apakah kondisi fisik warga itu layak untuk menjalani perawatan di rumah sehat.
“Sebelum masuk ke rumah sehat petugas puskesmas melakukan pemeriksaan kondisi fisik pasien secara medis. Apakah layak masuk ke rumah sehat atau harus ke rumah sakit,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Ribut Madyono, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tambaksari, Kecamatan Tambaksari Surabaya mengatakan, rumah sehat di wilayahnya sudah beroperasi sejak tanggal 28 Juli 2021.
Lokasinya berada di gedung SDN Tambaksari III Surabaya. “Sekarang ini ada dua warga yang menjalani perawatan,” tandasnya.
Dia mengatakan, gagasan mendirikan rumah sehat ini diinisiasi oleh warga. Ini sebagai upaya melindungi dan menyelamatkan warga di wilayah kelurahannya.
Tak hanya sekadar mendukung penyiapan sarana prasarana, namun pemantauan juga dilakukan rutin oleh warga beserta petugas kecamatan dan puskesmas.
“Rumah sehat ini mendapat sambutan luar biasa dari warga. Meski awalnya warga yang paling dekat itu ada rasa khawatir. Sehingga kami kemudian gandeng RT/RW untuk edukasi dan akhirnya warga sangat mendukung,” tuturnya.
Ribut berharap, rumah sehat ini membuat warga di wilayah kelurahannya semakin peduli dan disiplin terhadap protokol kesehatan. Utamanya, peduli terhadap tetangga di sekitar yang terdampak pandemi Covid-19.
“Harapan saya itu dengan kondisi seperti ini warga juga makin paham dan peduli dengan protokol kesehatan agar pandemi ini bisa segera hilang,” ujarnya. ana