Embran meyakini bahwa Jombang di masa lalu adalah kota yang memiliki kekuatan sepanjang jalur utara Jawa Timur yang melindungi kerajaan Mataram dalam pertempurannya dengan kerajaan Sriwijaya.
Dengan strategi perlindungan, maka patih kerajaan melindungi Pangeran Airlangga anak dari Raja Darmawangsa.
“Jombang sebagai pintu gerbang Kerajaan Majapahit banyak menyimpan sejarah meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali,” tutur pria yang juga dikenal sebagai dosen untuk mata kuliah fesyen di berbagai perguruan tinggi ini.
Dari inspirasi sejarah tersebut maka tertuangkanlah ide busana ala pasukan perang dan pasukan santri Jombang. “Jombang itu berasal dari ‘Jom’ yang berarti hijau simbol santri, dan ‘Bang’ yang bermakna abang atau merah untuk simbol nonsantri,” urainya.
Bentuk busana berupa bustier yang dibuat dengan teknik molding dari kain tenun dengan menggunakan lem berbentuk baju pelindung perang. Kemudian jubah atau outer yang mengesankan gaya santri masa itu.
Di Lao Fashion Week kali ini, Embran menampilkan 16 koleksi bertemakan Ethnic Modern Ready To Wear dalam aliran fashion Avant Garde dan Couture menjadi satu.