
Radio Pensiunan memanfaatkan kecanggihan teknologi digital sehingga bisa melakukan siaran dimana saja.
Di era serba digital, kata Eddy, orang sudah enggan menikmati siaran melalui radio konvensional. “Sekarang bukan lagi era radio transistor. Siaran streaming jangkauannya lebih luas dan bisa didengar dari mana saja cukup lewat HP,” tegasnya.
Punya Teman Senasib
Respons positif atas hadirnya Radio Pensiunan ini, diyakini Eddy karena banyak pensiunan Tanah Air yang mendapat wadah di platform digital ini.
“Hadirnya radio ini membuat mereka yang setelah pensiun merasa terabaikan jadi punya ‘teman’,” ucap Eddy.
Dari pengamtan Eddy, latar belangan pendengar Radio Pensiunan ini beragam. “Dari WA Grup ini jadi ketahuan ada yang dokter, pensiunan TNI, dari BUMN. Yang sebelumnya tidak saling kenal malah jadi akrab karena ada teman senasib,” imbuhnya.
Penikmat Radio Pensiunan ini juga merasa nyaman karena lagu-lagu yang disajikan adalah lagu di era 1970an sampai 2000an. “Kami ingin bangkitkan kenangan saat masih muda lewat lagu sehingga semangat terus, sehat, dan panjang umur,” bebernya.
Eddy Koko yang juga mengajar jurnalistik di Universitas Sriwijaya ini bertekad terus membagikan kegembiraan lewat program siaran Radio Pensiunan. “Di WA Grup pun kami sepakat membahas yang fun, untuk kegembiraan. Kami tidak bahas isu politik, dan yang beraroma SARA,” pungkasnya. ap