
iniSURABAYA.com – Pandemi Covid-19 di Jatim memerlukan perhatian cukup serius karena tak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga kerugian material yang kemudian mempengaruhi aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, Pemrov Jatim berupaya meningkatkan pemulihan ekonomi. Dalam kaitan itu, Emil Elistianto Dardak, Wakil Gubernur Jatim menyatakan bahwa fokus pembangunan Pemprov Jatim diarahkan kepada percepatan pemulihan ketahanan ekonomi dan kehidupan masyarakat dengan fokus pemulihan industri, pariwisata, investasi, kesehatan dan infrastruktur di Jatim.
“Sektor pertama yang paling terkena imbas adalah sektor jasa seperti pariwisata,” begitu ungkapnya.
Emil menambahkan, imbas lain Covid-19 terhadap perekonomian antara lain penurunan kinerja ekspor, penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor-sektor terdampak seperti akomodasi, transportasi, retail, dan manufaktur, serta penurunan aliran modal.
Melihat dampak tersebut, Pemprov Jatim berupaya mengeluarkan beberapa kebijakan sosial ekonomi. Diantaranya mengamankan kelancaran pemasaran dan distribusi produk pertanian, restrukturisasi kredit bagi pelaku ekonomi terdampak, padat karya tunai (cash for work) untuk pelaku ekonomi kecil terdampak, dan jaring pengaman sosial (social safety net).
Sedangkan terkait persiapan new normal, maka Pemprov Jatim juga tengah menyiapkan manajemen data terkait Covid-19 untuk menjadi lebih rapi dan satu pintu. Sehingga lebih mudah dalam menentukan langkah dan mengambil keputusan.
Emil menekankan bahwa new normal harus menjadi perhatian bersama seluruh pihak yang terkait dengan percepatan penanganan pandemi Covid-19.
Dengan begitu, kata dia, dapat dilakukan pelaporan secara real time, dari laboratorium, dari Gugus Tugas, dan dari daerah-daerah. Emil ingin agar fokus dan berkonsentrasi diarahkan ke sejumlah wilayah dengan angka penyebaran masih tinggi.
“Kami juga berharap masyarakat Jatim lebih disiplin menerapkan protokol jaga kesehatan selama pandemi ini masih ada, yang manfaatnya tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi keluarga dan juga orang lain,” tegasnya.
Bila terkena paparan Covid-19, lanjut Emil, efeknya tak hanya pada kesehatan, tetapi juga tidak dapat bekerja sehingga mempengaruhi ekonomi keluarga.
“Untuk itu kami mengajak semua elemen masyarakat ikut berpartisipasi menjaga keluarga dan lingkungannya,” tutur Emil.
Bila ada yang terdeteksi Covid-19, langsung lakukan karantina mandiri wilayah PSBK atau pembatasan sosial berskala kecil di lingkungannya sehingga virusnya tidak menyebar ke lingkungan lain.
“Mari menjadi warga yang smart dan peduli kesehatan,” begitu pesan Emil. dit